Alumni Milanello Mengubah Wajah ”Rossoneri”

REUTERS/ALESSANDRO BIANCHI

Patrick Cutrone (kanan) mencetak gol pertama AC Milan ke gawang AS Roma di Stadion Olimpico, Roma, Minggu (25/2), pada lanjutan laga Serie A. AC Milan mengalahkan tuan rumah, 2-0.

Kedua nama itu merupakan mantan pemain tim AC Milan Primavera atau tim AC Milan U-19 yang berlatih di Milanello. Ketika diberi kesempatan bermain di tim senior, mereka mampu berperan besar menyelamatkan Rossoneri dari krisis.

Salah satunya pada saat Milan mengalahkan AS Roma, 2-0, di Stadion Olimpico, Roma, Senin (26/2) dini hari WIB. Cutrone dan Calabria masing-masing mencetak satu gol. Ini merupakan laga ke-12 Milan di semua kompetisi tanpa terkalahkan. Di Serie A, Milan kini berada di peringkat ketujuh dengan 44 poin dan punya kans menembus empat besar.

Namun, Cutrone yang sekarang lebih banyak mendapat sorotan. Dalam beberapa laga terakhir, ia selalu menjadi striker utama Rossoneri. Pemain berusia 20 tahun itu bersinar di balik bayang-bayang dua striker yang dibeli Milan pada musim ini seharga total 70 juta euro atau Rp 1,1 triliun, yaitu Andre Silva dan Nikola Kalinic.

Sebagai catatan, Cutrone telah mengoleksi total 14 gol di semua kompetisi pada musim ini. Adapun Silva baru mencetak delapan gol dan Kalinic hanya menceploskan empat gol.

Peran Gattuso

Cutrone mengatakan, tren positif Milan dan perkembangan yang ia rasakan merupakan jasa Pelatih Milan Gennaro Gattuso. ”Pelatih sangat peduli terhadap skuad dan kami bisa lebih kuat bersama dia,” katanya.

Sementara Calabria mengatakan, Gattuso mampu menyuntikkan mental juara kepada setiap pemain. ”Ia menyadarkan kami arti penting di balik jersey Milan yang kami pakai,” ujarnya.

Gattuso, mantan pemain Milan yang juga mantan pelatih tim Milan Primavera, semula diragukan bisa mengangkat Milan dari krisis. Namun, pelan-pelan ia menjawab keraguan itu dengan hasil yang dicapai di lapangan.

Bahkan, laga kontra Roma juga menjadi bukti bahwa Gattuso jeli mengatur strategi. Pada laga itu, pola permainan Milan mudah terbaca selama babak pertama.

Namun, pada babak kedua, Gattuso mengubah strategi dan timnya mencetak dua gol. Seusai laga, Gattuso menginstruksikan para pemainnya untuk tetap rendah hati. (AFP/REUTERS/DEN)