Atletico Madrid memenangi tujuh laga terakhir mereka di semua kompetisi. Sebaliknya, Leganes justru tidak pernah menang dalam tujuh laga terakhir, dengan empat kekalahan dan tiga kali imbang.
Griezmann menegaskan ambisinya untuk mencetak gol pada setiap laga demi membantu Atletico merebut posisi puncak klasemen La Liga dari Barcelona yang unggul tujuh poin. Keinginan untuk terus mencetak gol itu ia buktikan dengan mencetak enam gol pada tujuh laga terakhir.
”Saya ingin terus mencetak gol sampai laga terakhir musim ini agar Atletico berpeluang melampaui Barcelona di klasemen akhir,” kata Griezmann.
Ketajaman Griezmann sedang meningkat seiring hadirnya Diego Costa dan semakin tajamnya Kevin Gameiro. Costa menjadi mitra terbaik bagi Griezmann di lini depan Atletico dalam formasi 4-4-2 yang diterapkan Manajer Atletico Diego Simeone. Sebagai penyerang berpengalaman, Costa selalu dapat mencari posisi terbaik untuk menerima umpan di kotak penalti dan mengubahnya menjadi gol.
Pergerakan efektif Costa bakal memaksa bek Leganes memberi penjagaan ekstra ketat baginya. Hal itu akan memberi ruang bagi Griezmann untuk mencetak gol. Jika penjagaan ditujukan ke Griezmann, giliran Costa yang akan beraksi menjebol gawang Leganes. Hal semacam itu yang membuat tujuh klub dilibas Atletico.
Gameiro juga menjadi senjata rahasia Atletico jika dimasukkan sebagai pengganti Costa atau sebagai gelandang serang. Gameiro sangat cepat dan cerdik dalam memanfaatkan celah di kotak penalti untuk melepas umpan atau tendangan ke gawang.
Para gelandang Atletico juga mengancam dari lini kedua. Koke, Gabi, Thomas Partey, dan Saul Niguez sering memanfaatkan bola liar yang dibuang ke luar kotak penalti untuk melepas tendangan keras ke gawang. Tendangan para gelandang Atletico tersebut sering berujung gol. Keempat gelandang itu juga sering mendistribusikan umpan-umpan akurat kepada Costa dan Griezmann.
Namun, kekuatan utama Atletico terletak pada pertahanannya yang efektif. Di La Liga musim ini, Atletico tidak kebobolan pada 16 laga dari 25 laga yang sudah dijalani.
Kemampuan para bek dan kiper merebut bola dari lawan memudahkan gelandang dan penyerang Atletico menguasai jalannya laga.
Waspadai Leganes
Pada kubu Leganes, kekalahan berulang membuat kepercayaan diri para pemain menurun. Namun, Leganes dapat bangkit menjadi kekuatan yang mematikan jika menghadapi tim besar.
Pada laga Copa del Rey, Leganes pernah mengalahkan Real Madrid dengan skor 2-1 di Stadion Santiago Bernabeu. Pada paruh pertama musim ini, Leganes juga pernah menahan Atletico tanpa gol. Leganes juga pernah mengalahkan Villarreal, 1-0, dan menahan imbang Sevilla, 0-0.
Pertahanan berlapis dengan sembilan pemain di sekitar kotak penalti dapat menyulitkan Atletico untuk mencetak gol. Selain pertahanan berlapis yang sering membuat frustrasi, serangan balik Leganes dari Gabriel dan Javier Eraso juga dapat berakibat fatal bagi Atletico jika terlalu asyik menyerang. (Reuters/AP/ECA)