JAKARTA, KOMPAS — Kondisi pedayung Dewi Yuliawati mulai membaik. Dewi sudah menjalani operasi cangkok kulit dan dijadwalkan pekan depan dapat kembali ke rumah.
”Menurut dokter, pada minggu ketiga Maret, Dewi sudah dapat berlatih seperti biasa. Mudah-mudahan saja pemulihan tubuhnya sesuai yang diharapkan,” kata pelatih nasional M Hadris dari Soreang, Jawa Barat, Kamis (1/3).
Selama masa pemulihan, Dewi akan tinggal di Jakarta. Dia akan meluangkan waktu memeriksa saraf kepala di RS Olahraga Nasional karena atlet yang pernah membela Indonesia pada Olimpiade Rio de Janeiro 2016 itu sempat mengalami hilang ingatan.
Dewi dirawat di rumah sakit setelah perahu yang digunakannya saat berlatih di Situ Cileunca, Pangalengan, Bandung, tersangkut kabel PLN yang menyentuh permukaan air, Minggu (11/2). Kabel itu membakar sebagian tubuh Dewi hingga mengalami luka bakar di bagian kepala, wajah, tangan, dan kaki.
Karena perahu rowing bergerak mundur, Dewi mengatakan, ia tidak melihat ada kabel PLN yang menjuntai dan menyentuh permukaan air. ”Kata teman-teman, saat itu saya terbakar. Saya tidak ingat. Saya hanya tahu sudah berada di RS,” kata Dewi.
Jumat lalu, Dewi menjalani operasi pencangkokan kulit. Operasi berjalan sejak pukul 09.00 hingga pukul 19.00. Meski menjalani cobaan berat, Dewi tetap optimistis. ”Kuncinya banyak berdoa. Semoga saja tidak infeksi,” katanya.
Menurut Hadris, Dewi adalah andalan Indonesia di nomor 2.000 meter single sculls putri. Atlet lain belum ada yang mendekati catatan waktu terbaik Dewi, yaitu 7 menit 16 detik. Dengan kondisi Dewi yang perlu waktu untuk pemulihan, pedayung putri itu mempunyai tantangan berat untuk tampil pada Asian Games 2018. Namun, Hadris mengatakan Dewi dapat disiapkan untuk berprestasi pada SEA Games 2019.
Pada Asian Games, Indonesia berharap dapat medali emas di kelas ringan empat pedayung putra dan putri, empat pedayung sculls putra, serta kelas delapan pedayung putra.
Para atlet dijadwalkan menjalani pelatihan dan uji coba kejuaraan di Australia. Sebanyak 28 atlet dijadwalkan tampil pada AON Sydney International Rowing Regatta pada 19-25 Maret.
Terkendala visa
Wakil Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Olahraga Dayung Seluruh Indonesia (PODSI) Budiman Setiawan mengatakan, jadwal training camp dan uji coba masih terkendala pengajuan visa Australia. ”Atlet ragu saat mengisi formulir karena pilihan yang mungkin adalah ’pelaku bisnis yang tidak menghasilkan sesuatu’. Tidak seperti tahun sebelumnya, sekarang tidak ada kolom untuk pelaku olahraga atau atlet. Jika salah mengisi formulir, biaya pengajuan visa akan hangus,” kata Budiman.
Dia menjelaskan, kejuaraan di Australia penting mengingat banyak negara Asia ikut kejuaraan ini. Hasil di Australia dapat digunakan sebagai bahan evaluasi atlet menghadapi Asian Games. Setelah bersaing di Australia, atlet akan menjalani training camp dan uji coba kejuaraan di Eropa. (DNA)