Juventus lolos ke final setelah mengalahkan Atalanta, 1-0, pada laga kedua semifinal di Stadion Allianz, Turin, Kamis (1/3) dini hari WIB. Tim berjuluk ”Bianconeri” itu unggul agregat gol 2-0 karena mereka menang 1-0 pada laga pertama.
Pada laga semifinal lainnya, Kamis kemarin, AC Milan juga memastikan lolos ke final setelah menyingkirkan Lazio melalui drama adu penalti yang berakhir dengan skor 5-4. Adu penalti terpaksa dilakukan karena kedua tim gagal mencetak gol hingga akhir babak kedua perpanjangan waktu. Kedua tim juga bermain imbang 0-0 pada laga pertama di Stadion San Siro.
Lolosnya Milan ke babak
final menjadi babak baru dari dongeng klub berjuluk ”Rossoneri” itu. Pelatih AC Milan Gennaro Gattuso seolah menggunakan mesin waktu dan menghadirkan skuad Milan dari masa lalu yang solid, bergairah, dan penuh ancaman.
Sejak menggantikan Vincenzo Montella pada Desember 2017, Gattuso berhasil mengubah wajah Milan yang muram. Kini, Rossoneri menjadi tim yang tidak terkalahkan dalam 13 laga terakhir di semua kompetisi, menyamai prestasi mereka pada musim 2009-2010.
Milan pada waktu itu masih diperkuat sejumlah pemain legendaris seperti Andrea Pirlo, Ronaldinho, Clarence Seedorf, dan David Beckham. Gattuso juga masih menjadi pemain dan memperkuat lini tengah Milan.
Tidak hanya itu, saat ini Milan juga telah kembali menampilkan karakter dasar mereka sebagai tim yang jago bertahan. Dalam enam laga terakhir, Milan tidak pernah kebobolan. Mereka tidak lagi punya bek tangguh seperti Paolo Maldini, Alessandro Nesta, dan Gianluca Zambrotta. Namun, kini mereka punya Leonardo Bonucci, Alessio Romagnoli, dan kiper Gianluigi Donnarumma.
Dengan lini pertahanan yang ada saat ini, mesin gol seperti striker Lazio, Ciro Immobile, pun kesulitan menjebol gawang Milan dalam dua laga semifinal Piala Italia ini.
”Tim ini masih sangat muda. Kami harus memoles mereka menjadi tim yang bisa membuat banyak orang bangga seperti dulu,” kata Gattuso.
Adu pertahanan
Dalam laga final nanti, Milan akan menguji kekuatan lini pertahanan mereka di depan Juventus yang juga memiliki gawang yang sulit ditembus. Dalam 10 laga terakhirnya, Juventus hanya kebobolan dua gol saat bertemu Tottenham Hotspur pada babak 16 besar Liga Champions.
Laga ini juga menjadi pertemuan dua kiper terbaik Italia dari dua generasi berbeda. Kiper Juventus yang berada di pengujung karier, Gianluigi Buffon, akan bersaing dengan Donnarumma, calon penerusnya di tim nasional Italia.
Donnarumma, yang menjadi pahlawan Milan pada saat laga kontra Lazio kemarin, sudah tidak sabar ingin menjalani laga final itu. ”Kami ingin membalas kekalahan saat final tahun 2016. Kami sekarang sudah jauh berbeda dan berpengalaman,” katanya, seperti dikutip Football-Italia.
Pada tahun 2016 itu, Juventus dan Milan bertarung di final Piala Italia. Laga berjalan sengit dan tanpa gol hingga waktu normal usai. Namun, saat perpanjangan waktu, striker Juventus, Alvaro Morata, mampu mencetak gol kemenangan.
Itu merupakan trofi Piala Italia kedua yang diraih Juventus dalam dua musim beruntun. Setelah kembali mendapatkan trofi itu pada musim 2016-2017, Juventus kini ingin menjadi tim pertama yang bisa merebut trofi Piala Italia selama empat musim berturut-turut.
”Target utama kami tetap bisa memenangi ketiga kompetisi yang kami jalani,” kata Pelatih Juventus Massimiliano Allegri. Tiga kompetisi tersebut adalah Serie A, Piala Italia, dan Liga Champions.
Namun, sebelum itu, baik Juventus maupun Milan bakal menjalani laga-laga berat pada Maret ini. Juventus akan
menghadapi Lazio dan kembali bertemu Spurs pada pekan
depan.
Sementara Milan pekan depan akan menjalani derbi melawan Inter Milan dan menghadapi Arsenal pada laga pertama babak 16 besar Liga Europa. (AP/AFP/REUTERS/DEN)