Pembuktian Griezmann bagi ”Los Rojiblancos”
Oleh
·2 menit baca
Pada laga itu, Atletico melumat Leganes dengan skor 4-0. Griezmann tampil spektakuler. Penyerang kelahiran Macon, Perancis, 21 Maret 1991, itu memborong semua gol tersebut atau membuat quattrick, yakni menit ke-26, ke-35, ke-56, dan ke-67.
Hasil tersebut membuat Atletico kokoh di peringkat kedua klasemen. Mereka terpaut empat poin dari pemuncak klasemen Barcelona dan 10 poin dari peringkat ketiga Real Madrid.
Empat gol pada laga tersebut menjadi catatan luar biasa bagi Griezmann. Itu merupakan torehan terbanyaknya dalam satu laga sejak membela Atletico pada 2014, sekaligus terbanyak dalam satu laga sejak ia berkarier di La Liga pada 2009. Sebelumnya, ia pernah membuat dua hattrick, yakni saat Atletico menundukkan Sevilla, 5-2, pada 25 Februari 2018 dan saat Atletico menaklukkan Athletic Bilbao, 4-1, pada 21 Desember 2014.
Penyerang bertinggi 175 sentimeter itu pun memecahkan rekor tim. Ia menjadi pemain Atletico pertama yang membuat lebih dari dua gol pada satu laga dalam dua laga secara beruntun, enam tahun terakhir.
”Saya senang dengan performa yang saya tampilkan. Namun, yang terpenting, kami bisa memenangi pertandingan dan ini meningkatkan kepercayaan diri tim sebelum menghadapi Barcelona (Minggu, 4/3),” ujarnya, seperti dikutip CNN.
Tetap fokus
Penampilan Griezmann dalam dua laga terakhir bersama Atletico itu membuktikan dirinya tetap fokus memberikan kemampuan terbaik untuk ”Los Rojiblancos”, julukan Atletico. Saat transfer musim dingin dibuka selama Januari, pengoleksi 49 laga dan 19 gol bersama tim nasional Perancis itu diisukan akan hengkang dari Atletico.
Bahkan, menurut laporan express.co.uk, Griezmann sudah sepakat bergabung dengan Barcelona pada musim panas ini. Klub asal Catalan itu dikabarkan akan membayar klausul pelepasan Griezmann sebesar 175 juta pound sterling atau Rp 3,31 triliun.
Isu transfer itu sontak membuat marah pendukung Atletico. Mereka pun menuding Griezmann sudah tidak bermain sepenuh hati bagi tim, apalagi penampilannya cenderung menurun beberapa bulan terakhir.
Puncaknya, pendukung Atletico mengejek Griezmann yang sedang menguasai bola di masa tambahan laga Atletico melawan Valencia, 5 Februari lalu. Griezmann pun menunjukkan sikap tak senang dengan menendang bola keluar dan menempelkan jari telunjuk pada bibir.
Dengan penampilan apik dalam dua laga terakhir, Griezmann seolah ingin membuktikan kepada fans, ia tetap profesional. ”Saya mungkin telah membuat kesalahan, tetapi bukan pada apa yang saya lakukan di lapangan,” ujarnya seusai laga kontra Leganes.
Pelatih Atletico Diego Simeone juga tetap memercayai Griezmann. Ia mengajak pendukung Atletico untuk tetap mendukung Griezmann. ”Ia fantastis, selalu antusias, dan rendah hati. Jika saya penggemar Atletico, saya akan melakukan segala cara agar tidak kehilangan dia,” tegasnya. (REUTERS/AFP/DRI)