BADUNG, KOMPAS — Meski memenangi laga atas Jakarta BNI Taplus, tim putra Palembang Bank SumselBabel masih banyak melakukan kesalahan sendiri. Hal serupa akan berakibat fatal jika SumselBabel menghadapi tim yang lebih tangguh.
Pada pertandingan seri pertama di putaran kedua Proliga 2018, Jumat (2/3), di GOR Purna Krida, Kerobokan, Kabupaten Badung, Bali, putra SumselBabel menang atas BNI dengan skor 3-1 (27-25, 20-25, 25-17, 29-27).
Pelatih SumselBabel Samsul Jais mengaku belum puas dengan penampilan timnya. Meski memenangi laga, ia melihat tim masih lemah dalam pengembalian bola dan servis pertama. Sebanyak 14 bola gagal dari pemainnya dan memberikan skor bagi tim BNI Taplus.
”Tim kami masih banyak membuat kesalahan sendiri sehingga menguntungkan lawan. Ini menjadi evaluasi untuk putaran selanjutnya agar tidak gegabah dengan kesalahan sendiri meskipun pemain mulai solid saat bertanding,” kata Samsul.
Sementara Asisten Pelatih BNI Taplus Loudryans AM mengakui timnya belum bermain solid. ”Tim BNI Taplus memang belum solid dan banyak melakukan kesalahan dalam pengembalian bola. Jam terbang pemain memang sangat penting. Apalagi, (spiker I Nyoman) Rudy Tirtana absen bermain dan ini memengaruhi formasi pemain,” katanya.
Loudryans harus membongkar susunan pemainnya untuk mengimbangi tekanan permainan lawan. Namun, strategi itu belum membuahkan hasil positif karena timnya belum solid.
Ruangan panas
Tim putri yang bermain lebih awal pada siang hari mengeluhkan ruangan yang tidak maksimal sirkulasi udaranya. Para pemain putri mengeluhkan kurangnya pendingin ruangan untuk mengurangi cuaca panas di luar gedung. Sebanyak 12 unit kipas angin yang terpasang di atas gedung pertandingan mati. Sementara penonton yang datang memenuhi lebih dari separuh kapasitas 1.500 kursi.
”Ruangan yang panas memang memengaruhi permainan, terutama para pemain asing. Mereka belum terbiasa bermain dengan cuaca begitu panas di Bali ini dan membuat kepayahan,” kata pelatih tim putri Jakarta Pertamina Energi Muhammad Anshori.
Pada pertandingan tim putri, tim Jakarta Elektrik PLN menang mudah tiga set, 25-11, 25-14, 25-13, atas tim Bekasi BVN. Sementara tim Jakarta PGN Popsivo Polwan kalah tiga set dari Jakarta Pertamina Energi, 22-25, 19-25, 18-25.
Meski Pertamina Energi berada di puncak klasemen pada putaran pertama, mereka tidak meremehkan Popsivo yang berada di peringkat ketiga. ”Tim berupaya bermain maksimal agar tetap berada di empat besar,” kata Anshori. (AYS)