Para pendukung Liverpool di sisi belakang gawang kubu Porto serentak berdiri. Mereka lalu bertepuk tangan saat kiper Porto, Iker Casillas, berjalan mendekat ke gawangnya.
Sambutan spontan itu terjadi menjelang babak kedua laga Liverpool kontra Porto di Stadion Anfield, Rabu (7/3) dini hari WIB. ”Sangat jarang seorang pemain dari tim lawan mendapat sambutan seperti ini. Terima kasih para fans Liverpool,” kata Casillas, seperti dikutip laman Liverpool.
Kedudukan pada laga kedua babak 16 besar Liga Champions itu masih 0-0. Artinya, Porto hanya punya waktu 45 menit lagi untuk mencetak enam gol tanpa balas jika ingin melaju ke babak perempat final. Pada laga pertama di kandang Porto, tiga pekan lalu, Liverpool sudah menang telak, 5-0.
Meski harapan bagi Porto untuk melangkah ke babak berikutnya sudah sangat tipis, Casillas tetap menjadi bintang pada malam itu. Kiper asal Spanyol yang sudah berusia 36 tahun tersebut memberikan pertunjukan luar biasa malam itu.
Barisan penyerang Liverpool yang terkenal ”galak”, seperti Sadio Mane, Roberto Firmino, dan Mohamed Salah, dibuatnya tidak berdaya. Danny Ings yang menggantikan Firmino juga hampir mencetak gol dengan sundulan pada menit-menit akhir laga. Namun, eks kiper Real Madrid itu bisa menggagalkannya.
Sulit tergantikan
Situasi ini berbeda ketika Liverpool berpesta gol, 5-0, di Stadion Do Dragao. Waktu itu, Casillas duduk di bangku cadangan dan gawang Porto dijaga kiper Jose Sa.
Sejak Oktober 2017, seperti dilansir laman surat kabar AS, Jose Sa mulai menggantikan Casillas sebagai kiper utama. Langkah ini merupakan hukuman bagi Casillas yang melanggar aturan, yakni terlalu sering menggunakan telepon pintar dan malas-malasan di tempat latihan.
Namun, setelah dihajar Liverpool, 0-5, Casillas kembali menjadi kiper utama saat Porto melawan Rio Ave di Liga Portugal. Hasilnya, mereka menang, 5-0. Laga ini kian membuktikan bahwa sosok Casillas sangat vital dan sulit tergantikan.
Jika melihat data statistik dalam kariernya, Casillas telah mencatat dua rekor baru di Liga Champions, yakni sebagai pemain yang paling sering berlaga (167 laga) dan kiper yang membukukan 57 clean sheet (gawang tak kebobolan dalam satu laga).
Berkat kehebatannya itulah Casillas dijuluki ”San Iker” ketika masih membela Real. San dalam bahasa Spanyol berarti santo atau orang suci.
Sayang, laga kontra Liverpool itu bisa menjadi laga terakhirnya di Liga Champions. Akhir musim nanti, Porto akan melepas Casillas sebagai bentuk efisiensi keuangan klub.
”Kontrak Casillas sangat tinggi. Kami tidak punya alternatif,” kata juru bicara Porto, Francisco Marques.
Masa depan Casillas pun menjadi tidak jelas. Meski demikian, sambutan di Anfield kemarin sudah membuatnya bahagia dan tidak sendirian.
Seusai laga, Casillas langsung mengunggah fotonya bersama Pelatih Liverpool Juergen Klopp di Instagram. Di bawah foto itu ia menulis, ”tak akan pernah berjalan sendiri”. Ia membuktikan bahwa slogan Liverpool, ”kau tak akan berjalan sendiri”, begitu terasa nyata. (AFP/DEN)