JAKARTA, KOMPAS — PT Liga Indonesia Baru sebagai operator kompetisi sepak bola Indonesia akan mulai menggelar Liga 1 musim 2018 pada 23 Maret mendatang. Jadwal yang cukup padat pada pekan-pekan tertentu bakal mewarnai musim ini.
”Liga 1 akan berakhir pada minggu pertama atau minggu kedua Desember sehingga ada 25 minggu sampai 26 minggu. Dengan jadwal yang singkat, bakal ada sembilan minggu yang padat bagi semua tim,” kata Berlington Siahaan, Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru (LIB), Kamis (8/3), di Jakarta.
Liga 1 akan dihentikan sementara pada saat Asian Games 2018 digelar, Agustus mendatang. Di beberapa tempat, Liga 1 juga dihentikan karena ada pemilihan kepala daerah.
Saat Piala ASEAN Football Federation (AFF) bergulir pada awal Desember, sebagian dari pemain bintang di klub Liga 1 bakal dipanggil untuk memperkuat tim nasional. Pada saat itu, Liga 1 tetap bergulir. Di sisi lain, Indonesia tetap akan mengirimkan wakilnya ke Piala AFC meski pendaftaran klub yang mewakili negara harus dilakukan akhir November.
”Jatah dua tempat bagi Indonesia tak akan diganggu gugat. Kami akan mengikutsertakan empat klub teratas di klasemen ke lokakarya di AFC, tetapi hanya dua klub teratas di akhir musim yang akan mengikuti Piala AFC,” kata Direktur Operasional PT LIB Tigorshalom Boboy.
Pemain asing
Liga 1 diikuti 18 klub, di antaranya tiga klub promosi dari Liga 2, yakni Persebaya Surabaya, PSMS Medan, dan PSIS Semarang. Laga pembukaan, Jumat (23/3), di Stadion Utama Gelora Bung Karno akan mempertemukan juara musim lalu, Bhayangkara FC, dan juara turnamen pramusim Piala Presiden 2018, Persija Jakarta.
Pada musim ini, setiap klub hanya boleh memiliki empat pemain asing. Namun, hanya ada tiga pemain yang boleh dimainkan bersamaan dan satu pemain sebagai pengganti. Selain itu, setiap klub harus mendaftarkan tujuh pemain usia di bawah 23 tahun, tanpa kewajiban untuk memainkan.
”Untuk merangsang klub memainkan pemain U-23, kami akan memberikan insentif khusus pada akhir musim bagi klub yang banyak memainkan pemain U-23,” kata Tigorshalom Boboy.
Keuangan
Pada penyelenggaraan Liga 1 musim lalu, PT LIB meraup keuntungan sekitar Rp 6 miliar. PT LIB juga sudah membagikan dana subsidi bagi setiap klub yang mencapai Rp 7,5 miliar pada musim 2017. Dana itu sempat tertunggak sampai awal pekan ini.
Namun, dana ranking dan rating televisi untuk musim 2017 belum dibagikan. Jumlah dana itu tergantung dari posisi di akhir klasemen dan rating televisi setiap klub saat laga disiarkan secara langsung.
Pemilik Bali United, Pieter Tanuri, mengatakan, meskipun dana ranking dan rating baru dibayarkan pada 2019, pihaknya bersyukur dana subsidi Rp 7,5 miliar sudah dibayar.
”Musim 2016, dana subsidi hanya Rp 2 miliar dan pada 2017 naik jadi Rp 7,5 miliar. Kita harus mendukung PT LIB, jangan hanya mengkritik karena ada tunggakan,” kata Pieter.
Pada musim 2018, dana subsidi untuk klub masih sama dengan 2017. Namun, jumlah siaran langsung meningkat dari 260 laga menjadi 300 laga.
PT LIB kembali menggandeng Emtek Grup sebagai pemegang hak siar. Direktur Program Emtek Grup Harsiwi Achmad mengatakan, pertandingan Liga 1 akan disiarkan langsung di Indosiar, O Channel, dan TV One. Siaran akan dilakukan pada sore dan malam hari. (ECA)