Napoli Menjaga Mimpi
Hasil imbang itu membuat Napoli hanya bisa menambah satu poin menjadi 70 poin dan posisinya melorot ke peringkat kedua. Napoli berselisih satu poin dengan Juventus yang merebut puncak klasemen setelah mengalahkan Udinese, 2-0.
Bahkan, Juventus berpeluang memperlebar jarak menjadi empat poin karena masih memiliki satu laga tunda kontra Atalanta yang digelar pada 15 Maret.
Perlawanan Inter menjadi pukulan kedua bagi Napoli. Pekan lalu, tim berjuluk ”Partenopei” tersebut ditaklukkan AS Roma, 2-4, di kandang mereka, Stadion San Paolo. Di sisi lain, Juventus terus menunjukkan konsistensi mereka.
”Selama kami masih punya peluang, kami tidak akan menyerah. Kami harus tetap tenang. Permainan kami melawan Inter tidaklah buruk,” kata penyerang Napoli, Lorenzo Insigne. Hingga akhir musim nanti, Napoli masih memiliki 10 laga lagi untuk dijalani, salah satunya melawan Juventus pada awal April.
Optimisme seperti ini menjadi bekal utama bagi para pemain Napoli untuk kembali merebut gelar juara Serie A yang terakhir kali mereka raih 28 tahun lalu. Saat terakhir kali menjadi juara pada tahun 1990 itu, Napoli masih diperkuat sang legenda, Diego Maradona.
Musim ini menjadi peluang terbaik mereka untuk mengembalikan kejayaan itu. Apalagi, mereka sudah tersingkir dari ajang Liga Champions, Liga Europa, dan Piala Italia. Fokus mereka saat ini hanya untuk bertarung di Serie A.
Karena itu, Insigne tidak mau terlalu sering memikirkan Juventus yang kini kembali difavoritkan untuk meraih gelar juara Serie A yang ketujuh secara beruntun. Insigne hanya ingin memikirkan timnya agar tidak menambah tekanan.
Hal serupa dilakukan Pelatih Napoli Maurizio Sarri. Bahkan, ia menjadi begitu sensitif ketika ditanya wartawan mengenai persaingan Napoli dengan Juventus. ”Jika Anda terus bertanya tentang Juventus, saya akan pergi. Malam ini kami melawan Inter. Tidak ada urusannya dengan Juventus,” kata Sarri, seperti dikutip Football-Italia.
Menurut Sarri, timnya masih lebih baik jika dibandingkan dengan Inter. Mereka lebih menguasai permainan dan menciptakan banyak peluang. Hal itulah yang menurut Sarri harus lebih diperhatikan, bukan Juventus.
Mulai menyerah
Pelatih Inter Milan Luciano Spalletti mengakui Napoli lebih unggul dari sisi kualitas. Laga kontra Napoli menjadi bukti nyata bahwa Inter belum bisa berkembang. Ini yang membuat Spalletti mulai mengangkat ”bendera putih”.
”Sekali lagi, saya merasa bahwa saya tidak bisa mengembangkan permainan tim melalui latihan-latihan yang kami jalani. Saya sudah mencobanya sepanjang musim ini,” kata Spalletti. Dalam 12 laga terakhirnya di semua kompetisi, Inter hanya bisa menang dua kali dan sudah kalah empat kali.
Mantan pelatih AS Roma itu juga menyampaikan sinyal ketidakpuasan terhadap manajemen Inter, terutama terkait transfer pemain. Spalletti merasa skuad Inter saat ini masih sangat rapuh dan membutuhkan banyak tambahan pemain baru.
”Januari lalu banyak pemain yang bisa direkrut dan pada akhirnya kami hanya bisa mendapatkan Rafinha (dari Barcelona),” ujar Spalletti. Celakanya, Inter memberi beban terlalu tinggi kepada Rafinha untuk mengembalikan kejayaan tim peraih 18 gelar juara Serie A itu.
Inter tidak lagi mendapatkan trofi setelah menjuarai Piala Italia pada 2011. Pelatih Manchester United yang juga eks pelatih Inter, Jose Mourinho, mengatakan penderitaan Inter saat ini adalah sesuatu yang lumrah.
”Sebuah tim tidak akan selalu bisa menang. Bahkan, Juventus akan merasakan hal yang sama suatu saat nanti,” katanya.(AP/AFP/DEN)