Pelatih panjat tebing nomor kecepatan (speed) Hendra Basir di lokasi pelatnas Stadion Mandala Krida, Yogyakarta, Senin (12/3), mengatakan, target dua emas dari enam nomor saat Asian Games sudah diperhitungkan dengan matang. ”Sebenarnya peluang Indonesia mendapat emas ada di empat nomor, tetapi tim harus realistis,” ujarnya.
Enam nomor yang akan ditandingkan di Asian Games adalah kecepatan putra-putri, kecepatan estafet putra-putri, dan kombinasi putra-putri. Target dua emas Indonesia dari nomor kecepatan dan kecepatan estafet, putra maupun putri.
Program pelatnas panjat tebing bergulir sejak April 2017. Selama pelatnas, sejumlah atlet meraih medali di sejumlah kejuaraan. Terakhir, atlet nomor kecepatan putra Aspar Jaelolo dan atlet nomor kecepatan putri Aries Susanti Rahayu meraih medali perak pada kejuaraan dunia panjat tebing di Wujiang dan Xiamen, China, Oktober 2017.
Pada 19-28 Februari, atlet panjat tebing Indonesia juga mematangkan persiapan dengan berlatih bersama atlet-atlet China di Yogyakarta. Hasilnya, atlet Indonesia dominan di nomor kecepatan putra dan putri.
Di nomor kecepatan putra, Alfian Muhammad Fajri menjadi juara dengan waktu 5,38 detik, disusul Aspar (5,78 detik), Abudzar Yulianto (5,51 detik), dan atlet unggulan China, Zhong Qixin (6,04 detik). Di nomor kecepatan putri, atlet Indonesia mendominasi posisi empat besar. Aries memimpin dengan 7,21 detik, disusul Santi Weillyanti (9,24 detik), Rajiah Sallsabillah (8,45 detik), dan Puji Lestari (9,05 detik).
”Tim pelatih tetap mengingatkan atlet agar tak terlalu jemawa terhadap catatan waktu latih tanding. Di ajang yang sesungguhnya, akan banyak variabel yang membuat atmosfer pertandingan berbeda, mulai dari poin, arena, atmosfer kompetisi, dan lainnya,” tegas Hendra.
Aspar Jaelolo, salah satu atlet panjat tebing senior dalam pelatnas, mengatakan, hasil baik yang didapat saat berlatih tanding melawan China menguatkan mental rekan-rekannya. Para atlet pun semakin percaya diri karena China adalah salah satu unggulan di Asian Games.
”Selama ini kebanyakan dari kami hanya bisa melihat dominasi atlet China dari video rekaman pelatih dan Youtube. Dengan latih tanding, kita jadi tahu, kemampuan kita tidak tertinggal dengan mereka,” ujar Aspar.
Ketua Bidang Pembinaan Prestasi Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) sekaligus pelatih kepala pelatnas panjat tebing Asian Games 2018, Caly Setiawan, mengatakan, anak-anak asuhnya banyak mempelajari dan menimba ilmu dari tim China di nomor kombinasi. Dari hasil latihan dan uji coba, para atlet Indonesia dinilai setara dengan jajaran atlet dunia.
”Kami tentu bersyukur bisa berkesempatan menjajal kekuatan calon pesaing di Asian Games nanti. Untuk kombinasi yang kuat ada China, Korea Selatan, dan Jepang,” kata Caly.
Timnas panjat tebing Indonesia menargetkan kemenangan dalam gelaran World Cup Speed Climbing yang akan digelar pada April di Moskwa, Rusia. Ajang ini menjadi turnamen pemanasan terakhir sebelum Asian Games. Hendra menargetkan bisa mencapai 5,40 detik untuk putra dan 7,3 detik untuk putri di Moskwa.
Pengelolaan anggaran
Persiapan atlet-atlet panjat tebing itu, kemarin, dikunjungi Menteri Pemuda dan Olahraga Iman Nahrawi. Menpora juga memantau pelatnas BMX dan rugbi yang berlangsung di Yogyakarta.
Dalam kunjungan itu, Menpora menegaskan, setiap pengurus cabang olahraga perlu mengelola keuangan secara profesional. ”Mereka harus mampu membuat laporan penggunaan keuangan bantuan dari pemerintah lewat APBN tanpa cela,” ujar Imam. (DIM/NIC)