BOLOGNA, SENIN — Para pebalap dengan motor Ducati harus semakin diwaspadai pada tahun ini. Mereka kemungkinan besar akan semakin bisa menyaingi rival-rival utamanya, yaitu para pemacu motor Honda dan Yamaha yang mendominasi gelar juara MotoGP sejak 2008. Ducati baru sekali juara pada 2007 melalui Casey Stoner.
Ducati kini mempunyai empat pebalap dengan pengalaman naik podium setelah Jack Miller bergabung dengan Pramac Racing. Miller cepat beradaptasi dengan motor Ducati. Dia akan menjadi pesaing sekaligus rekan setim Danilo Petrucci.
Sementara tim utama Ducati mengandalkan Andrea Dovizioso dan Jorge Lorenzo. Performa para penunggang Ducati itu cukup bagus selama uji coba pramusim. Ducati pun memasang target lebih tinggi pada musim 2018 setelah musim lalu Dovizioso finis kedua dan Petrucci di posisi kedelapan.
Keberhasilan Dovizioso memaksakan penentuan gelar juara dunia pebalap hingga putaran terakhir serta pencapaian Petrucci meraih empat podium pada musim lalu akan membuat kedua pebalap itu semakin termotivasi untuk bertarung merebut gelar juara.
Pada tiga tes pramusim 2018, Dovizioso selalu berada di 10 besar, sedangkan Petrucci hanya keluar dari 10 besar pada tes awal di Sepang.
”Ini akan menjadi musim yang paling penting. Saya mempunyai motor resmi dan saya juga punya pengharapan lebih besar. Dengan setahun tambahan pengalaman, saya akan berusaha lebih baik lagi dibanding tahun lalu,” ujar Petrucci saat peluncuran motor Pramac Racing 2018, Senin (12/3), di Bologna, Italia, dikutip Crash.
Miller pun tampil lebih nyaman di atas motor Ducati ketimbang di motor Honda saat membela tim Marc VDS. Miller kini lebih siap lagi untuk merebut podium. Pebalap asal Australia itu menempati peringkat kelima dari tiga hari tes di Sepang. Miller kemudian menempati peringkat ke-6 dari tiga hari tes di Buriram, dan di Losail menempati peringkat ke-11, tetapi hanya terpaut 0,72 detik dari pebalap tercepat di Qatar, yaitu pebalap tim Monster Yamaha Tech3, Johann Zarco.
Di antara para penunggang Ducati, hanya Lorenzo yang masih tertatih-tatih pada tes di Buriram dan Losail.
Selain empat pebalap di atas, Ducati juga punya dua pebalap lain yang akan menggunakan motor GP17 yang juga menjadi motor Miller, yaitu Alvaro Bautista dan Tito Rabat yang tergabung dalam tim Angel Nieto Ducati. Sayangnya, Bautista dan Rabat masih belum mampu memanfaatkan potensi motor mereka dengan maksimal.
Zarco tutupi Yamaha
Di kubu Yamaha, performa motor dan para pebalapnya belum meyakinkan. Selama uji coba, performa motor baru tim Movistar Yamaha M1 2018 yang dipacu oleh Valentino Rossi dan Maverick Vinales belum maksimal.
Namun, berbagai kendala motor baru Yamaha, terutama elektronik dan sasis, bisa ditutupi oleh Zarco yang mengendarai motor Yamaha M1 2017. Di Sirkuit Buriram, misalnya, Zarco masih bisa menempati posisi kedua di bawah pebalap tercepat Dani Pedrosa (Repsol Honda). Sementara Vinales hanya di posisi ke-8 dan Rossi terpuruk di posisi ke-12.
”Saya bisa memulai balapan pertama tahun ini dengan keinginan untuk berjuang meraih kemenangan,” ungkap Zarco, dikutip Crash, kemarin.
Di sisi lain, meski belum bisa konsisten pada tes pramusim 2018, Vinales dan Rossi tetap menjadi pebalap yang tidak bisa dipandang rendah. Mereka tetap pebalap hebat, seperti Pedrosa, dan rekan setimnya, Marc Marquez, yang masih favorit juara.
Satu pebalap lain yang juga patut diperhitungkan adalah Alex Rins. Pada tahun keduanya bersama Suzuki, Rins yang pada musim lalu terpaksa absen beberapa bulan karena cedera kini bertekad menebus kegagalannya pada tahun pertamanya di MotoGP. Pada tiga tes pramusim, Rins selalu mampu berada di 10 besar. (OKI)