ROMA, RABU — Setelah menanti satu dekade, AS Roma kembali melaju ke babak perempat final Liga Champions seusai mengalahkan Shakhtar Donetsk, 1-0, pada laga kedua babak 16 besar, Rabu (14/3) dini hari WIB, di Stadion Olimpico, Roma. Jika mencari pemain Roma yang paling berbahagia atas kemenangan ini, Edin Dzeko-lah orangnya.
Striker asal Bosnia-Herzegovina ini telah membuat keputusan besar pada awal Januari lalu. Ia mendapat tawaran dari Chelsea yang sedang membutuhkan striker tajam. Tawaran ini cukup menggoda karena penampilan Dzeko di Roma pada musim ini juga tidak segarang musim lalu. Pilihan untuk pindah ke klub lain bisa menjadi solusi bagi pemain untuk kembali bersinar.
Namun, Dzeko menolak tawaran tersebut dan manajemen Roma juga mendukung keputusannya karena menganggap peran eks striker Manchester City itu masih sangat penting di tim. ”Sebenarnya saya tidak mau pergi (ke Chelsea) karena ingin memainkan laga seperti ini (kontra Shakhtar),” katanya.
Wajar jika laga kontra Shakhtar ini menjadi laga yang dinantikan Dzeko karena ia menjadi pahlawan dengan mencetak satu gol yang menentukan. Roma hanya butuh kemenangan 1-0 untuk melaju ke perempat final karena pada laga pertama di Ukraina, mereka menabung satu gol tandang saat kalah 1-2.
Satu gol itu pun punya efek besar. Selain mengantar Roma ke perempat final Liga Champions, gol kemenangan itu juga mengangkat kembali wajah Italia setelah gagal melaju ke Piala Dunia Rusia 2018. Untuk pertama kali sejak 11 tahun lalu, ada dua klub Italia (Roma dan Juventus) yang menembus perempat final.
Karena itu, ketika Dzeko keluar lapangan digantikan Stephan El Shaarawy, pendukung Roma di stadion berdiri dan bertepuk tangan. ”Tepuk tangan itu bukan hanya buat saya, tetapi seluruh tim. Semua pemain telah memberikan yang terbaik,” kata Dzeko merendah.
Kekesalan para pendukung Roma karena Dzeko kurang produktif pada musim ini menjadi sirna. Striker yang membela Roma sejak 2015 ini baru mencetak total 17 gol di semua kompetisi. Musim lalu, Dzeko menjadi pemain Roma pertama yang mampu mencetak total 39 gol dalam satu musim.
Percaya diri
Kesuksesan menembus perempat final membuat Pelatih AS Roma Eusebio Di Francesco lebih percaya diri. Ia merasa timnya tak perlu takut menghadapi siapa pun calon lawannya nanti.
”Hasil ini sangat memuaskan. Saya seperti melihat sebuah tim yang terlahir kembali,” kata Di Francesco yang baru menangani AS Roma pada musim ini. Eks pelatih Sassuolo itu pun mengaku siap menjalani pengalaman pertamanya di babak perempat final Liga Champions dan beradu taktik dengan pelatih top lain.
Setidaknya Di Francesco sudah bertemu Vincenzo Montella yang juga memimpin Sevilla lolos ke perempat final setelah menyingkirkan Manchester United. Kedua sahabat itu sempat bercanda dengan mengatakan sama-sama ingin bertemu di final. (AP/AFP/DEN)