Dalam kejuaraan yang bergulir di Birmingham Arena, Rabu (14/3), Stoeva bersaudari bermain lebih baik sejak gim pertama. Perolehan poin mereka langsung unggul 13-7 dan tak terkejar hingga laga berakhir. Sebaliknya, ganda Indonesia sulit keluar dari tekanan. Pertahanan rapat yang selama ini jadi andalan Greysia/Apriyani mudah ditembus.
Pada gim kedua, Greysia/Apriyani mulai bangkit. Setelah tertinggal 9-12, ganda Indonesia itu membuka peluang kemenangan dengan merebut enam angka berturut-turut sehingga berbalik unggul 15-12.
Namun, pada perebutan poin kritis, permainan pasangan ”Merah Putih” kurang meyakinkan. Apriyani setidaknya melakukan dua kali kesalahan sendiri. Pukulan kok ganda Indonesia yang tanggung membawa Gabriela/Stefani menang.
”Sedih pasti, kecewa pasti, kami mencoba menetralisasi dulu pikiran itu. Pelatih kami bilang, semakin berada di level atas, semakin tak nyaman karena semua ingin mengalahkan kami,” kata Greysia seusai pertandingan.
Atlet yang ketika berpasangan dengan Nitya Krishinda Maheswari meraih medali emas Asian Games 2014 itu mengungkapkan, pertahanan lawan tak mudah ditembus, tenaga lawan pun lebih kuat. Selain itu, keduanya perlu meningkatkan kerja sama.
”Sampai saat ini saya dan Apri masih kurang kerja sama, dalam hal ini bagaimana mengatasi tekanan dan saat bermain di level atas,” ujar Greysia.
Apriyani mengakui, dirinya memang belum bisa menemukan solusi dalam mengatasi tekanan di lapangan, terutama menjalani turnamen bergengsi, seperti All England. Turnamen tertua di dunia ini menyandang predikat BWF World Tour Super 1000.
”Dari persiapan, kalah di pikiran. Saya belum bisa keluar dari tekanan, beda dengan ketika bermain pada awal,” kata Apriyani.
Ini merupakan debut Greysia/Apriyani dalam All England. Namun, keduanya berpengalaman tampil dalam ajang itu dengan pasangan berbeda. Apriyani pertama kali tampil tahun lalu dengan Anggia Shitta Awanda.
Pada All England tahun ini, Greysia/Apriyani menjadi unggulan keenam. Posisi ini didapat berkat tiga gelar juara dari lima final yang dijalani sejak keduanya berpasangan pada Mei 2017. Sepanjang tahun ini, Greysia/Apriyani tampil di dua final dengan membawa pulang gelar juara di India Terbuka.
Berbeda dengan hasil yang diraih Greysia/Apriyani, ganda putri lainnya, Della Destiara Haris/Rizki Amelia Pradipta, berhasil mengatasi pasangan Korea Selatan, Chang Ye-na/Kim Hye-rim, 22-20, 18-21, 21-17.
Ganda putri lain yang tampil dalam kejuaraan ini adalah Anggia/Ni Ketut Mahadewi Istarani yang akan melawan Chloe Birch/Jessica Pugh (Inggris). Anggia/Ketut berpeluang berhadapan dengan juara bertahan Shiho Tanaka/Koharu Yonemoto (Jepang) pada babak kedua.
Di nomor ganda campuran, Hafiz Faizal/Gloria Emanuelle Widjaja menghentikan langkah Tan Kian Meng/Lai Pei Jing, 21-18, 21-11. Ganda campuran juga diwakili Praveen Jordan/Debby Susanto, unggulan keempat, dan Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir yang menjadi unggulan teratas.
Tunggal putra
Di nomor tunggal putra, Jonatan Christie berhasil membayar kekalahannya dari Vincent Wong Wing Ki dengan 21-7, 21-13. Tahun lalu, Jonatan kalah dari atlet Hongkong itu pada Perancis Terbuka.
Menang telak di gim pertama, Jojo, panggilan akrab Jonatan, sempat tertinggal 5-9 di gim kedua. Jojo lalu meraih delapan angka berturut-turut dan balik memimpin, 13-9. Di babak kedua, Jojo akan bertemu pemenang laga antara Son Wan-ho (Korsel) dan Sai Praneeth (India).
Tunggal putra lain yang diturunkan adalah Anthony Sinisuka Ginting yang akan menghadapi rekan seniornya, sesama pemain Indonesia, Tommy Sugiarto. (DNA)