TURIN, KAMIS — Juventus kembali mengokohkan posisinya di puncak klasemen Serie A musim ini setelah mengalahkan Atalanta, 2-0, di Stadion Allianz, TURIN, KAMIS — (15/3) dini hari WIB. Kesempatan bagi Juventus untuk meraih treble winner atau tiga gelar juara pun kembali terbuka.
Tim berjuluk ”Nyonya Besar” itu sudah lolos ke perempat final Liga Champions dan akan menghadapi AC Milan di final Piala Italia. Juventus pun kembali memiliki peluang untuk menjadi tim Italia kedua yang mampu menyandang status treble winner, setelah Inter Milan, berkat kemenangan atas Atalanta itu.
Ini merupakan kesempatan kedua bagi Juventus. Pada musim lalu mereka sudah meraih gelar juara Serie A dan Piala Italia, tetapi takluk dari Real Madrid saat bertarung di final Liga Champions.
”Kami sekarang sudah mengamankan peluang juara di Serie A dan lolos ke perempat final Liga Champions. Jadi, target bulan ini (Maret) sudah tercapai,” kata Pelatih Juventus Massimiliano Allegri, seperti dikutip Football-Italia.
Namun, Allegri terus menekankan kepada para pemainnya bahwa posisi mereka belum aman dan bisa saja peluang itu terbuang.
Kemenangan atas Atalanta menjadi lompatan penting bagi Juventus pada Maret ini. Mereka akhirnya mampu menghancurkan dominasi Napoli dan juga membuka jalan meraih gelar juara Serie A yang ketujuh secara beruntun. Juventus kini mengantongi 74 poin, unggul empat poin di atas Napoli.
Persaingan Serie A pada pekan ini pun kembali ke pola yang sama dengan tiga musim terakhir. Sejak musim 2015-2016, Juventus, Napoli, dan AS Roma selalu berada di tiga besar klasemen.
Pertahanan kuat
Meski sudah berada di puncak klasemen dengan keunggulan empat poin, Allegri mengakui Napoli tetap menjadi ancaman serius. Dengan 70 poin, Napoli masih berpeluang mengumpulkan 100 poin. Artinya, Juventus harus menjaga konsistensi.
Satu hal yang mampu membuat Allegri tersenyum di tengah persaingan yang semakin ketat ini adalah pertahanan Juventus yang semakin kokoh. Mereka tak pernah kebobolan dalam sembilan laga terakhir Serie A. Ini menjadi modal penting bagi mereka untuk mewujudkan mimpi meraih treble winner.
”Data statistik seperti apa yang ingin saya lihat dari Juventus? Tentu saja data yang menunjukkan Juventus punya pertahanan terbaik,” kata Allegri.
Mantan pelatih AC Milan ini begitu terobsesi dengan pertahanan, hingga ia sering mengatakan bahwa tim yang akan menjadi juara Serie A adalah tim yang punya pertahanan terbaik.
Kenyataannya, Juventus merupakan tim yang punya keseimbangan. Selain jago bertahan, lini serang mereka kini menjadi ancaman bagi tim-tim lain.
Atalanta, misalnya, telah membuktikan bahwa striker Juventus, Gonzalo Higuain, tidak bisa dibiarkan satu detik pun bebas tak terkawal. Striker asal Argentina itu menjadi aktor di balik dua gol ke gawang Atalanta. Ia mencetak satu gol dan juga memberi umpan kepada Blaise Matuidi untuk mencetak gol kedua Juventus.
Paulo Dybala juga perlu terus diawasi. Rekan senegara Higuain ini mencetak dua gol bagi Juventus pada laga kontra Udinese, akhir pekan lalu. Pemain bernomor punggung 10 ini pula yang berjasa saat Nyonya Besar menyingkirkan Tottenham Hotspur pada laga kedua babak 16 besar Liga Champions.
”Kalau Anda membiarkan Juventus menyerang, cepat atau lambat mereka akan mencetak skor,” kata Pelatih Atalanta Gian Piero Gasperini.
Untuk menghadapi tim seperti Juventus dan Napoli, kata Gasperini, sebuah tim membutuhkan agresivitas. ”Harus terus menyerang dan terus berharap bisa mendapatkan hasil (gol),” kata eks pelatih Inter Milan dan Genoa itu.(AFP/REUTERS/DEN)