Salah satu faktor yang membuat balapan MotoGP selalu menarik untuk disaksikan, dan dinanti oleh puluhan juta orang di dunia, adalah selalu ada kejutan di setiap seri balapan sepeda motor paling bergengsi itu. Memasuki musim 2018, para penggemar MotoGP pun kembali dibuat bertanya-tanya, tim mana dan siapa pebalap yang akan menjadi juara.
Persaingan musim ini masih sulit dipetakan. Pasalnya, hasil tiga tes pramusim memberikan hasil yang berbeda-beda, baik untuk tim Repsol Honda, Movistar Yamaha, Ducati, Suzuki, maupun tim-tim satelit dari tim pabrikan. Hingga tes pramusim terakhir di Sirkuit Losail, Qatar, tidak ada satu pebalap dan satu tim pun yang mampu mendominasi tiga tes pramusim. Oleh karena itu, seperti pada tahun-tahun sebelumnya, penggemar MotoGP bisa berharap akan ada banyak kejutan pada musim ini.
Jika menyelisik lebih dalam dari ketiga tes pramusim ini, ada beberapa indikator yang bisa menjadi gambaran awal persaingan musim ini.
Pertama, meski gagal menjadi yang tercepat di tes Qatar, kedua pebalap tim Repsol Honda, Marc Marquez dan Dani Pedrosa, terus menunjukkan grafik penampilan yang kian membaik. Potensi mereka, khususnya Marquez, menjuarai musim 2018 tetap kuat.
Kedua, sama halnya dengan kedua pebalap Repsol Honda, di tim Ducati pun Andrea Dovizioso tampil cukup konsisten di ketiga tes pramusim meski performa motor Desmosedici GP18 belum seperti yang dia harapkan.
Konsistensi serupa diperlihatkan pebalap Monster Yamaha Tech-3, Johann Zarco. Pebalap Perancis itu kerap kali mampu tampil baik saat kedua pebalap pabrikan Yamaha, Valentino Rossi dan Maverick Vinales, kesulitan membuat catatan waktu yang kompetitif.
Ketiga, performa Rossi dan Vinales yang kurang bagus saat uji coba di Sepang dan Buriram bisa melesat di Qatar. Bangkitnya kedua pebalap Movistar Yamaha di tes Qatar itu juga mengindikasikan potensi mereka untuk mendominasi di beberapa sirkuit tertentu.
Namun, masalah elektronik dan sasis juga berpotensi menjadi kendala. Di situs MotoGP, Rossi mengakui, sejumlah permasalahan di motornya belum bisa diselesaikan hingga tes terakhir. Kendala itu membuat motor tim Movistar Yamaha akan sulit bersaing di beberapa sirkuit.
Dengan berbagai indikator itu, sejumlah kejutan berpotensi terjadi pada MotoGP 2018. Bahkan, potensi persaingan yang ketat seperti musim lalu, di mana gelar juara ditentukan di seri terakhir, masih terbuka lebar. Apalagi, pada musim ini ada sejumlah aturan baru, dan balapan berlangsung 19 seri, bertambah satu dibandingkan musim 2017. (OKI)