BANDUNG, KOMPAS — Meski sudah aman di posisi teratas klasemen akhir kompetisi Proliga 2018, tim putri Jakarta Pertamina Energi tidak mau menyia-nyiakan pertarungan melawan tim Gresik Petrokimia di GOR C’tra Arena Bandung pada Jumat (16/3). Unggul dengan skor 3-1 (22-25, 25-22, 25-8, 25-15), tim yang digawangi pemain asing Anna Stepaniuk ini semakin tidak tergoyahkan.
Putri Jakarta Pertamina Energi hingga hari ini telah mengumpulkan 10 kemenangan dengan poin 30. Sejak Proliga dimulai pada pertengahan anuari lalu, tim putri Jakarta Pertamina Energi baru satu kali kalah. Tim asuhan Muhammad Ansori itu ditekuk oleh Bandung Bank BJB Pakuan pada laga di GOR PSCC Palembang 11 Maret lalu. Bandung Bank BJB Pakuan yang kali ini diperkuat oleh pemain-pemain kampiun seperti Aprilia S Manganang dan Berlian Marsheila unggul dari Jakarta Pertamina Energi dengan skor 3-0 (25-20, 25-21, 25-18).
Pada pertandingan pertama menuju babak empat besar itu Gresik Petrokimia bermain tanpa beban. Berada di posisi keenam dari tuuh tim yang bertanding di Proliga 2018, Gresik Petrokimia yang tahun lalu mampu masuk ke empat besar pada musim ini harus menelanpil pahit karena sulit mengejar ketertinggalan. Tim yang kini diasuh oleh Victor Laiyan itu tersungkur dari peta pertarungan empat besar.
Victor mengatakan, permainan anak-anaknya hanya bagus di set pertama saja. Pada set-set berikutnya penampilan mereka terus menurun dan tidak mampu membendung tim Jakarta Pertamina Energi. Di set pertama itu Gresik Petrokimia mampu unggul 25-22 namun kemudian kecolongan di tiga set berikutnya setelah dibantai Agustin Wulandari, Nandita Ayu Salsabila dan Shinta Aini Faturrahmi.
Tahun ini penampilan Gresik Petrokimia merosot tajam. Bisa jadi ini karena tim dari kota semen itu ditinggalkan Li Huanning pelatih dari China. Di musim lalu Li Huanning sukses membawa Gresik Petrokimia masuk ke babak empat besar. Manajemen Gresik Petrokimia sejak tahun lalu memang memutuskan akan mengganti Li Huanning karena dianggap tidak mampu membawa tim itu ke semifinal.
Gresik Petrokimia yang ingin mengulang sukses tahun lalu gelagapan karena di putaran pertama mereka keteteran. Manaemen Gresik Petrokimia kemudian mengganti pelatih Muhammad Hanafi dengan Victor Laiyan yang pernah menadi pelatih tim putra Palembang Bank Sumsel Babel. Namun tampaknya Gresik Petrokimia harus memendam mimpi.