Real pernah kalah 1-2 dari Girona pada paruh pertama La Liga musim ini. Atletico Madrid dua kali ditahan imbang tim asuhan pelatih Pablo Machin itu. Demikian juga Villarreal, Celta Vigo, dan Espanyol pernah dilibas oleh tim promosi La Liga itu.
”Hari ini adalah hari yang buruk,” ujar Pelatih Real Zinedine Zidane, Oktober lalu, di Stadion Montilivi, dikutip ESPN.
Zidane mengakui, anak-anak asuhnya kehilangan konsentrasi. Konsekuensinya, dalam rentang empat menit Real kemasukan dua gol yang diceploskan oleh striker Cristhian Stuani dan gelandang serang Portu. Dua pemain itulah kunci dari permainan frontal dan cepat Girona.
Aliran bola Girona sangat cepat dan langsung ke depan dengan target utama Stuani. Striker asal Uruguay ini telah menceploskan 15 gol di La Liga, tujuh di antaranya melalui sundulan. Kelihaian Stuani menyelesaikan bola atas inilah yang membuat Zidane sangat berharap bek tengah Sergio Ramos bisa tampil melawan Girona.
Ramos pada sesi latihan, Jumat, masih berlatih terpisah bersama Gareth Bale karena cedera. Jika Ramos absen, lini pertahanan Madrid bakal berada dalam bahaya. Kapten tim itu bukan hanya disiplin dan taktis dalam bertahan, kepemimpinannya dan keunggulan dalam duel udara sangat diperlukan Madrid.
Laga di Santiago Bernabeu itu membangkitkan motivasi pemain Girona. Mereka kini semakin percaya diri setelah menang di pertemuan pertama. ”Itu mengangkat kepercayaan diri kami, bisa mengalahkan juara Eropa menunjukkan bahwa kami bisa melawan siapa pun. Kami selalu bersaing, kami tim yang dapat diandalkan yang selalu berani menghadapi tantangan,” kata Machin dalam wawancara dengan Marca, Jumat (16/3).
Untuk meredam Girona, lini belakang Real dituntut lebih disiplin. Selain ancaman Stuani, Girona juga memiliki Portu. Saat ada bola liar, Portu menjadi penuntas. Dia sangat berbahaya dan kini telah menceploskan 11 gol.
Kekuatan Girona lainnya adalah pertahanan berlapis sejak lini tengah. Pola permainan pragmatis mereka mengandung jebakan mematikan. Lawan yang terlalu berambisi menang akan terpancing untuk mengurung pertahanan Girona dan cenderung mengabaikan lini pertahanan.
”Girona tim yang kuat dan kami harus mewaspadai mereka. Kami tidak boleh melakukan kesalahan sekecil apa pun agar mereka tidak mudah melakukan serangan balasan,” kata Zidane.
Kekalahan di pertemuan pertama menjadi pelajaran bagi Zidane. Kali ini, pelatih asal Perancis itu diperkirakan memainkan jebakan serangan balik. Kuncinya adalah memotong serangan balik Girona untuk menyerang balik.
El Real akan mengandalkan Cristiano Ronaldo yang saat ini sedang dalam penampilan terbaiknya. Sementara Isco, Lucas Vazquez, atau Marco Asensio dapat menjadi pendobrak pertama dalam serangan balik. Marcelo dan Dani Carvajal bakal menjadi andalan untuk memasok bola dari sayap. (AFP/ECA)