SLEMAN, KOMPAS — Sekitar 100 pebalap siap beradu kemampuan dan kecepatan dalam ajang Kratingdaeng Endurocross Championships 2018 Seri III di Sirkuit Tambakrejo, Sleman, DIY, hari ini. Daya tahan fisik dan stamina yang kuat menjadi kunci bagi kroser untuk menyelesaikan dan memenangi balapan.
Saat uji coba lintasan pada Sabtu (17/3) siang, sejumlah kroser beberapa kali terhenti bahkan terjatuh ketika melintasi rintangan alam yang disiapkan panitia. Meski hanya menempuh 2 putaran, stamina para kroser, baik dari kategori lokal maupun build up, terkuras untuk menyelesaikan lintasan sepanjang 400 meter.
Kroser tim BCM Motor, Salwan ”Jawoeh” Amran, dari kelas EXL 3 Local Hobbies usia minimal 35 tahun, gagal menaklukkan rintangan terakhir berupa kubangan sedalam 30 sentimeter. ”Kroser tak bisa hanya mengandalkan kecepatan dan performa mesin motor untuk menaklukkan lintasan seperti ini. Perlu juga stamina yang kuat dan skill yang mumpuni untuk bisa melewati tiap rintangan,” katanya.
Sementara itu, kroser tim Prima Kencana Solo, Sinung Nugroho, menyatakan, selain ketahanan fisik dan stamina yang prima, serta skill yang mumpuni, kroser juga harus mampu mengontrol emosi untuk pengambilan keputusan. Terlebih pada babak final, pebalap harus menempuh 10 putaran.
”Dengan kondisi lintasan ini, kroser nyaris tidak punya ruang untuk mengeksploitasi kecepatan karena kroser selalu dihadapkan dengan rintangan,” ujar Sinung yang ikut dalam dua kategori, yakni lokal dan build up.
Pemimpin lomba Kratingdaeng Endurocross Championships 2018 Seri III, Widya Wibowo, mengatakan, endurocross merupakan lomba ketahanan stamina dengan motokros, ditujukan bagi pebalap profesional dan pebalap hobi di kelas yang berbeda.
”Regulasi perlombaan dan model lintasan sudah kami sesuaikan dengan standar internasional untuk meningkatkan kelas perlombaan ini hingga ke level kerjurnas,” ujarnya.
Terdapat 14 kelas yang dilombakan di Enduro Cross Championship 2018 ini, di antaranya EX 1 Build Up Pro Open, EX 2 Build Up Hobbies Max 35 Tahun, EX 3 Build Up Hobbies Max 35 Thn, EXL 1 LocalPro Open, EXL 2 Local Hobbies Max 35 Tahun, EXL 3 Local Hobbies Min 35 Tahun, Sport Modif Khusus (GTX), KLX, dan CRF, serta Trabas dan Bebek.
Endurocross digelar pada Maret-April dalam enam seri. Seri I dan seri II telah terlaksana di Kota Malang, Jawa Timur; dan Kota Tegal, Jawa Tengah. Seusai gelaran seri III, perlombaan akan dilanjutkan di Kediri, Jawa Timur; Purwakarta, Jawa Barat; dan Cikarang, Jawa Barat.
”Tahun ini jadi tahun pertama kejuaraan Endurocross secara berseri. Jika pelaksanaan tahun ini sesuai rencana, harapannya tahun depan ajang Endurocross bisa masuk ke dalam kalender kejurnas,” kata Widya. (DIM)