GENOA, MINGGU — Momen yang dinantikan Inter Milan akhirnya tiba. Tim ”Nerazzurri” melibas Sampdoria, 5-0, di Stadion Luigi Ferraris, Minggu (18/3). Inter pun memperoleh pijakan untuk bangkit dan menyelesaikan target lolos ke Liga Champions musim depan.
Mauro Icardi, striker Inter asal Argentina, yang menciptakan momen kebangkitan ini. Setelah ”berpuasa” gol sejak 5 Januari 2018, Icardi langsung memborong empat gol ke gawang Sampdoria, bekas klubnya sebelum bergabung dengan Nerazzurri pada 2013. Tiga dari empat gol itu dicetak dalam waktu 14 menit pada babak pertama.
Bahkan, gol pertamanya ke gawang Sampdoria yang dicetak melalui titik penalti mengantar Icardi masuk ke peringkat keenam daftar pemain termuda yang mampu mencetak 100 gol di Serie A. Ia kini berusia 25 tahun 27 hari. Adapun peringkat pertama masih dipegang legenda Inter, Giuseppe Meazza, yang mencetak gol ke-100 pada usia 23 tahun 32 hari.
Dengan empat gol ke gawang Sampdoria, Icardi kini telah mengemas total 103 gol (93 gol bersama Inter dan 10 gol bersama Sampdoria). ”Saya sangat menginginkan pencapaian ini. Namun, kami mendapat tiga poin dan ini yang lebih penting daripada rekor gol yang saya ukir,” ujarnya.
Melalui kemenangan ini, Inter mengantongi 55 poin dan kembali ke peringkat keempat klasemen Serie A. Namun, posisinya dapat berubah bergantung pada hasil laga Lazio melawan Bologna, Senin (19/3) dini hari WIB.
Meski belum sepenuhnya aman di zona empat besar (tempat untuk memastikan lolos secara otomatis ke fase grup Liga Champions musim depan), Pelatih Inter Milan Luciano Spalletti mengatakan, Inter sudah kembali bermain sebagai tim yang solid. ”Jadi, tidak perlu lagi menyesali yang sudah terjadi. Sekarang kami perlu fokus menghadapi laga berikutnya dan bermain lagi seperti ini,” katanya, seperti dikutip Football-Italia.
Masih ketat
Pada laga Minggu dini hari WIB, Juventus kehilangan dua poin saat ditahan SPAL, 0-0, di Stadion Paolo Mazza. Hasil imbang ini membuat persaingan di puncak klasemen Serie A masih ketat.
Juventus kini memiliki 75 poin atau unggul lima poin di atas Napoli. Andaikan Juventus menang atas SPAL, Juventus bakal memperlebar jarak menjadi tujuh poin dan semakin sulit bagi Napoli untuk mengejar. Meski demikian, Napoli masih akan berlaga melawan Genoa, Senin (19/3) dini hari WIB.
Pelatih Juventus Massimiliano Allegri mengaku tidak kecewa ataupun marah dengan hasil ini. ”Kami hanya manusia biasa yang bisa kehabisan tenaga ketika berada di puncak Serie A, perempat final Liga Champions, dan final Piala Italia sekaligus,” katanya.
Setidaknya Allegri masih bisa lega karena timnya mampu mempertahankan gawang mereka tetap steril selama 10 laga terakhir. Mereka juga belum bisa terkalahkan dalam 16 laga terakhir di Serie A.
Situasi yang dihadapi Allegri saat ini tidak jauh berbeda dari musim lalu. Ia harus menjaga konsistensi penampilan tim di tengah jadwal padat sekaligus mempertahankan kebugaran pemain. Jika gagal melakukannya, mimpi untuk meraih treble (gelar juara Serie A, Piala Italia, dan Liga Champions) pada musim ini akan buyar.
Bek tengah Juventus, Giorgio Chiellini, menjadi contoh masalah yang bisa dihadapi Allegri. Chiellini merasakan sakit pada otot kaki akibat kelelahan dan harus diganti sekitar 10 menit sebelum laga di markas SPAL usai. (AFP/DEN)