BANDUNG, KOMPAS — Keberuntungan berpihak kepada tim putri Jakarta PGN Popsivo Polwan pada perebutan tiket terakhir ke babak empat besar Proliga Voli 2018 di GOR C’tra Arena, Bandung, Sabtu (18/3). Popsivo selamat lolos ke empat besar setelah pesaing utamanya, Jakarta BNI Taplus, gagal merebut satu nilai atas Bandung Bank BJB Pakuan.
Pada laga sebelumnya, Popsivo berjuang mengalahkan Jakarta Elektrik PLN dengan skor 3-1 (22-25, 25-16, 25-12, 25-20). Setelah tertinggal pada set pertama, dalam posisi tertinggal 7-9 pada set kedua, Popsivo diuntungkan dengan cederanya Liu Mengya, spiker asing Elektrik asal China. Cederanya Liu menambah semangat Popsivo yang memang harus menang untuk menjaga peluang lolos ke empat besar.
Meski berhasil mengalahkan Elektrik, posisi Popsivo belum aman. Amalia Fajrina, Megawati Hangestri, Novita Dinda, dan rekan-rekan belum bisa bernapas lega karena harus menunggu hasil pertandingan antara Jakarta BNI Taplus dan Bandung Bank BJB Pakuan. Hasil yang diraih BNI itu menjadi penentu lolosnya Popsivo ke empat besar.
Menunggu
”Ya, kami menunggu saja. Semoga keberuntungan berada di Popsivo,” kata Amalia, kapten Popsivo, di sela-sela pertandingan BNI melawan BJB Pakuan.
Setelah menyelesaikan 12 pertandingan, Popsivo mengoleksi nilai 16 dan berada di posisi keempat, unggul satu nilai atas BNI yang menyisakan satu laga melawan BJB Pakuan.
Untuk lolos, Yolla Yuliana dan kawan-kawan sebenarnya hanya perlu merebut dua set dari BJB Pakuan. Dalam aturan penilaian baru, tim yang kalah 2-3 bisa mendapat satu nilai. Jika BNI mengoleksi nilai 16, mereka yang lolos ke empat besar karena memiliki rasio set menang-kalah lebih baik dari Popsivo.
Namun, keberuntungan berpihak kepada Popsivo. BNI gagal merebut satu set pun dan BJB Pakuan yang didukung oleh penonton menundukkan BNI, 3-0 (27-25, 25-19, 25-18).
Pelatih tim putri BNI Risco Herlambang mengakui kegagalan yang diderita timnya. Namun, ia mengatakan timnya kalah terhormat karena para pemain sudah berjuang mati-matian.
Apalagi, BJB Pakuan yang menjadi lawan terakhir mereka diawaki pemain nasional seperti Aprilia Manganang, Berlian Marsheila, Wilda Sugandi, dan setter Yolana Betha Pangestika.
”Bermain dengan tim baru pasti butuh penyesuaian, tetapi saya bersyukur tim kami bisa bermain dengan baik,” kata Aprilia yang bersama Sheilla, Wilda, dan Yolana musim lalu membawa Elektrik juara Proliga untuk ketiga kalinya berturut-turut.
Didukung dua pemain asing Chantava Evangelia (Yunani) dan Diana Muresan (Romania), BJB Pakuan menyapu bersih enam kemenangan pada putaran kedua. Tim asuhan Octavian ini pun keluar sebagai juara putaran kedua dan berhak membawa pulang hadiah uang Rp 15 juta.
Tanggung jawab
Octavian mengatakan, tanggung jawab berat masih disandang timnya di empat besar karena kemampuan tim hampir merata. ”Jakarta Pertamina Energi dan Elektrik tidak bisa diremehkan,” ujar Octavian.
Berbeda dari tim putri, tim putra BNI lolos ke empat besar setelah mengalahkan Bekasi BVN, 3-1 (26-24, 18-25, 25-17, 25-14). Tim asuhan pelatih China, Li Qiujiang, itu akan bersaing dengan Jakarta Pertamina Energi, Palembang Bank SumselBabel, dan Surabaya Bhayangkara Samator di babak empat besar.
Beban putra BNI di pertandingan terakhir kemarin memang lebih ringan dibandingkan dengan Bekasi BVN. BNI hanya perlu merebut dua set untuk bisa lolos ke empat besar, sedangkan Bekasi BVN harus menang mutlak dengan skor 3-0 atau 3-1.
Selesai pertandingan, Li Qiujiang mengatakan anak-anaknya menang tidak mudah. ”Mereka bermain tegang meski kami hanya butuh menang dua set. Namun, semua akhirnya bisa dijalani dengan baik,” kata mantan pelatih tim nasional ini. (IND)