CIREBON, KOMPAS — Kejuaraan bulu tangkis Wali Kota Cirebon Open kembali digelar di Kota Cirebon, Jawa Barat, pada Senin hingga Sabtu (19-24 Maret). Turnamen tingkat swasta nasional tersebut diikuti 976 atlet dari sejumlah daerah di Tanah Air.
Kejuaraan yang berlangsung di GOR Katiasa dan GOR Bima tersebut mempertandingkan 21 nomor. Sebanyak 125 klub bulu tangkis akan beradu kekuatan dalam 1.014 pertandingan. Klub tersebut berasal dari Jawa, Bali, hingga Kalimantan.
”Ini rekor peserta terbanyak selama tiga kali gelaran Wali Kota Cirebon Open. Tahun lalu, hanya 816 peserta,” ujar Nasri Yusuf, Sekretaris Umum Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) Kota Cirebon, yang juga panitia pelaksana.
Menurut Nasri, turnamen serupa sudah berlangsung 12 kali. ”Sebanyak sembilan turnamen merupakan skala regional dan lainnya adalah turnamen swasta nasional,” katanya.
Turnamen swasta nasional merupakan kejuaraan tingkat nasional yang dapat menjadi ajang atlet mengumpulkan poin. Dengan begitu, mereka mendapatkan peluang untuk masuk proses seleksi Pelatnas Cipayung.
Turnamen swasta nasional merupakan klasifikasi keempat pada turnamen nasional. Tiga turnamen lainnya adalah Kejuaraan Nasional (beregu dan perseorangan), turnamen Junior Masters (sarana untuk ikut proses seleksi masuk Pelatnas Cipayung), dan Sirkuit Nasional.
Sekretaris Daerah Kota Cirebon Asep Dedi berharap, ajang itu dapat melahirkan pebulu tangkis andal dari ”Kota Udang” Cirebon. Tjun Tjun, Rendra Wijaya, dan Ricky Karanda merupakan nama-nama mantan atlet dan atlet bulu tangkis nasional yang berasal dari Cirebon.
Menurut Dedi, Kota Cirebon menjadi salah satu daerah yang masuk dalam pengamatan Pengurus Besar PBSI. Selain tempat atlet muda, seperti Ricky Karanda, GOR Bima juga kerap menjadi tempat pertandingan bulu tangkis tingkat nasional. Pada 2016, pertandingan bulu tangkis PON Jawa Barat digelar di sana.