Di partai final yang bergulir di Indian Wells, California, Amerika Serikat, Senin (19/3) dini hari WIB, Del Potro, yang kini menapak di peringkat keenam dunia, secara mengejutkan mengalahkan petenis nomor satu dunia Roger Federer, 6-4, 6-7 (8-10), 7-6 (7-2). Del Potro mengubur mimpi Federer merebut gelar keenam dalam turnamen Indian Wells, sekaligus mematahkan dominasi Federer yang sebelumnya memenangi 17 laga beruntun.
”Ini sangat besar. Saya tidak dapat memercayai bahwa saya memenangi turnamen ini, mengalahkan Roger di final dan pada level yang luar biasa,” kata Del Potro.
”Saya berada di peringkat keenam kalau tidak salah? Ini sangat bagus untuk saya. Saya semangat untuk terus bekerja. Saya hanya ingin lebih banyak memenangi pertandingan seperti sekarang,” ujar petenis 29 tahun itu.
Del Potro disebut-sebut sebagai calon petenis nomor satu dunia ketika pada 2009, saat berusia 20 tahun, mencapai semifinal Perancis Terbuka, perempat final Australia Terbuka, kemudian meraih gelar Grand Slam pertama di Amerika Serikat Terbuka.
Namun, pada tahun-tahun selanjutnya dia gagal mematahkan dominasi Federer, Rafael Nadal, Novak Djokovic, dan Andy Murray karena serangkaian cedera pergelangan tangan. Cedera tersebut menghambat permainan Del Potro, mengancam karier, dan hampir memaksanya menyerah pada tenis.
”Saya hampir berhenti bermain tenis karena menjalani tiga operasi pergelangan tangan dan saya tidak dapat mengatasi masalah ini. Saya depresi di rumah dalam waktu yang lama, dan saya tak menyukai proses pemulihan pergelangan tangan. Itulah yang saya pikirkan ketika itu, berhenti bermain tenis. Namun, terima kasih Tuhan, saya ada di sini dan sehat, dan bermain tenis lagi. Saya melakukan ini karena saya menyukainya,” tutur Del Potro.
Dia mencapai final di Indian Wells setelah memenangi 10 pertandingan beruntun, termasuk mengalahkan Philipp Kohlschreiber (Jerman) pada perempat final dan Milos Raonic (Kanada) pada semifinal. Saat final, banyak penonton yang lebih menjagokan Federer.
Namun, Del Potro bermain lebih baik dari Federer dengan mengumpulkan lebih banyak poin servis dan memenangi lebih banyak break point, yaitu masing-masing 72 persen dan 75 persen. Sementara Federer hanya dapat mengumpulkan 60 persen break point dan memenangi 66 persen poin servis. Selain itu, Federer melakukan lebih banyak kesalahan ganda, yaitu sebanyak lima kali. Del Potro hanya sekali melakukan kesalahan ganda. Del Potro kemudian memenangi tiga match point sebelum menutup pertandingan dalam waktu 2 jam 42 menit.
”Saya sedikit kehilangan servis saya. Ada momentum ketika merasa sedekat mungkin (dengan kemenangan) dan terasa gila ketika momentumnya telah bergeser. Saya sudah kehilangan kesempatan saya ketika itu,” ujar Federer.
Adapun juara Indian Wells di sektor putri, Naomi Osaka, hanya punya sedikit kesempatan merayakan gelar WTA perdananya. Petenis Jepang itu harus segera bersiap karena akan berhadapan dengan Serena Williams pada babak pertama Miami Terbuka pada Rabu (21/3).
”Saya sangat tertekan dan gugup, tetapi rencana saya adalah saya akan pura-pura memasang wajah kalem menghadapi pertandingan,” kata Osaka terkait pertemuan dengan Serena.
Osaka merebut gelar Indian Wells setelah mengalahkan petenis Rusia, Daria Kasatkina, 6-3 6-2. Osaka mengalahkan juara bertahan Maria Sharapova, unggulan kelima Karolina Pliskova, dan petenis nomor satu dunia Simona Halep untuk mencapai final. (AFP/Reuters/DNA)