Pelita Jaya dan Satria Muda lolos langsung ke semifinal setelah menjuarai divisi masing-masing. SM menjuarai Divisi Merah, sedangkan PJ juara Divisi Putih. Kedua tim harus menunggu satu bulan karena menanti dua semifinalis lain yang harus melewati babak play off.
Pelatih Pelita Jaya Johannis Winar di Jakarta, Senin (19/3), mengatakan, jika tidak diantisipasi, jeda pertandingan dapat menurunkan kemampuan, motivasi, dan antusiasme pemain. Agar pemain tak jenuh, pelatih mendatangkan pemain asing untuk menjadi lawan latih tanding pemain.
Pemain asing dipilih karena tim tidak bisa berlatih tanding dengan tim lain. ”Kami undang Terence Joyners dari Amerika Serikat dan Anton Waters dari Pacific Caesar Surabaya sebagai rekan latih. Mereka didatangkan karena tim lokal lain sudah libur, dan kami perlu visa untuk berlatih ke luar negeri,” ujar Johannis.
Menurut Johannis, kehadiran dua pemain asing sebagai lawan tanding membuat komposisi tim jauh lebih menarik.
Hal serupa dilakukan Satria Muda yang mendatangkan Kevin Bridgewaters. Kevin sempat memperkuat SM pada awal musim, tetapi digantikan oleh Jamarr Andre Johnson.
”Kevin adalah pemain berpengalaman yang dapat menyalurkan ilmunya sehingga pemain tidak kehilangan konsentrasi dan motivasi di jeda pertandingan,” kata Pelatih SM Youbel Sondakh.
Membalas kekalahan
Di babak semifinal, SM akan menghadapi BSB Hangtuah pada 22-25 Maret di Hi Test Arena, Batam, dan Britama Arena, Jakarta. Menyusul PJ bertemu Stapac Jakarta pada 5-8 April di GOR Universitas Negeri Yogyakarta dan GOR C-Tra Arena, Bandung.
Pertemuan antara PJ dan Stapac adalah ulangan semifinal IBL 2017. PJ mengalahkan Stapac yang saat itu masih bernama Aspac. PJ lalu menjadi juara IBL 2017 setelah mengalahkan SM di final.
Menurut Asisten Pelatih Stapac AF Rinaldo, timnya akan berusaha membalas kekalahan di semifinal tahun lalu. Menurut Inal, sapaan akrab Rinaldo, timnya akan meredam agresivitas serangan PJ dengan memperkuat pertahanan.
”Kami sudah mempelajari kelebihan dan kekurangan lawan lewat video pertandingan sebelumnya. Kami fokus memperkuat defense karena semifinal pasti akan keras dan tingkat emosi tinggi,” katanya.
Selain Stapac, misi membalas kekalahan juga diusung Hangtuah menghadapi SM. Pasalnya, Hangtuah selalu kalah melawan SM pada tiga pertemuan babak reguler, yakni pada seri II di Bandung, seri VI di Yogyakarta, dan seri VII di Cirebon.
Pelatih Hangtuah Andhika Saputra menyatakan, laga melawan SM tidak akan mudah karena SM diperkuat sejumlah pemain nasional. Dia berharap pemainnya tetap fokus dan percaya diri. (DD15)