Emilia dan Rio Bersiap Jalani Pemusatan Latihan di AS
Oleh
·3 menit baca
Emilia dan Rio merupakan atlet yang diproyeksikan turun di cabang lari gawang pada Asian Games Jakarta-Palembang 2018. Keduanya mulai menjalani pemusatan latihan nasional (pelatnas) di Stadion Madya, Kompleks Gelora Bung Karno, Jakarta. Sebelumnya, mereka berlatih di Stadion Atletik Rawamangun.
Pelatih nomor lari gawang Fitri Ongky Haryadi, di Jakarta, Rabu (21/3), mengatakan, satu minggu pertama berlatih di Stadion Madya digunakan atlet untuk beradaptasi dengan arena. Minggu ini atlet sudah menjalani tahap latihan khusus untuk memperbaiki teknik dan meningkatkan daya tahan tubuh.
”Perkembangan Emilia dan Rio sejauh ini cukup bagus. Emilia juga sudah bisa latihan secara intensif pascacedera yang dialaminya. Setelah cedera itu Emilia menjalani program latihan umum lagi,” ujar Ongky.
Emilia mengalami cedera di bagian pahanya karena otot yang tertarik saat berlatih, dua pekan sebelum uji coba Asian Games pada 11 Februari. Cedera itu diakui Emilia sangat memengaruhi penampilannya waktu itu hingga membuatnya menabrak salah satu gawang.
Emilia yang telah sembuh dari cedera akan fokus melatih dan memperbaiki posisi kakinya saat berlari yang dinilai masih kurang aktif. Selain itu, Emilia juga perlu mempercepat kakinya saat meloncati gawang.
Selain Emilia, pelari gawang 110 m putra Rio Maholtra juga sudah memasuki latihan khusus untuk mempercepat gerakannya saat meninggalkan blok start. Rio masih terus dilatih mengefisiensikan waktu dengan mengubah langkahnya saat akan memasuki gawang pertama.
Sejauh ini, keduanya belum fokus berlatih untuk memperbaiki catatan waktu. Latihan tersebut akan dilakukan saat menjalani pemusatan latihan dan uji coba di Amerika Serikat selama satu bulan pada April.
”Kami akan evaluasi dan ubah pola pelatihan untuk menyesuaikan kondisi di AS. Latihan ini juga akan mendapat arahan langsung dari pelatih asing Harry Mara,” kata Ongky.
Catatan waktu terbaik Emilia di pertandingan resmi ialah 13,75 detik. Sementara Rio mencatat waktu terbaik 14,08 detik. Adapun rekor Asian Games di nomor lari gawang 100 m putri dipegang atlet asal Kazakhstan, Olga Shishigina, dengan 12,63 detik, pada Asian Games Bangkok 1998. Adapun rekor untuk nomor lari gawang 110 m putra dicetak atlet China, Liu Xiang, dengan 13,09 detik, pada Asian Games Guangzhou 2010.
Capaian terbaik atlet Indonesia di nomor lari gawang adalah meraih emas pada Asian Games Jakarta 1962. Saat itu, Muhammad Sarengat meraih emas di nomor lari gawang 110 meter putra dengan catatan waktu 14,3 detik. Selain Sarengat, belum ada lagi atlet Indonesia yang meraih medali di nomor lari gawang pada Asian Games.
Lompat jauh
Di nomor lompat jauh, atlet putra Suwandi Wijaya dan atlet putri Maria Londa masih menjalani latihan umum seperti penguatan fisik dan mental. Menurut pelatih nomor lompat jauh Ketut Pageh, saat ini lompatan Suwandi dan Maria di sesi latihan masih jauh dari capaian terbaiknya.
Pada uji coba cabang atletik Februari lalu, lompatan Suwandi hanya mencapai 7,26 meter, sedangkan Maria 6,43 meter. Pada SEA Games Kuala Lumpur Suwandi dapat mencapai lompatan sejauh 7,78 meter. Sementara pada Asian Games Incheon 2014, Maria dapat melompat sejauh 6,55 meter dan membuatnya meraih medali emas.
”Pada sesi latihan lompatan Maria masih di bawah 6,3 meter dan Suwandi juga di bawah 7,2 meter. Tetapi, kami memang tidak menginstruksikan Maria dan Suwandi untuk terlalu memaksakan lompatan karena kondisi mereka yang pernah cedera,” ujar Ketut.
Rekor lompat jauh putra dan putri saat ini masih dipegang oleh atlet China yang ditorehkan pada Asian Games Hiroshima 1994. Atlet putra Huang Geng mencetak rekor lompatan sejauh 8,34 meter, sedangkan atlet putri Yao Weili mencetak rekor lompatan 6,91 meter. (DD15)