Mereka gencar memburu pemain dari dalam ataupun luar negeri. Pemain asing sebagian besar direkrut untuk menjadi striker, posisi yang masih sulit dipenuhi dengan stok pemain lokal yang ada. Sementara untuk pemain dalam negeri, klub-klub banyak mengincar calon bintang-bintang baru yang mulai bersinar di tim nasional U-19.
Mitra Kukar, misalnya, sampai membeli eks gelandang Southtampton dan Liverpool, Danny Guthrie. Tidak hanya itu, tim yang finis pada peringkat ke-10 pada musim lalu itu juga merekrut pelatih baru, yaitu Rafael Berges. Pelatih berusia 46 tahun itu pernah membela timnas Spanyol U-23 bersama Pep Guardiola, yang kini Manajer Manchester City. Mitra Kukar membidik lima besar pada musim ini.
Sriwijaya FC yang musim lalu juga finis di peringkat ke-11, kini juga memiliki Manuchekhr Dzhalilov (Tajikistan) di lini depan dan Mahamadou N’Diaye (Mali) di lini belakang. Tim yang diasuh pelatih Rahmad Darmawan ini juga masih memiliki para talenta muda seperti Syahrian Abimanyu yang masuk skuad timnas U-23 dan Samuel Simanjuntak di timnas U-19.
Perubahan kekuatan klub-klub menjadi ancaman bagi Bhayangkara FC yang telah kehilangan sejumlah pemain, seperti Ilija Spasojevic, Evan Dimas, Ilham Udin Armaiyn, dan Otavio Dutra. Bhayangkara bisa saja menjumpai tim-tim ”kuda hitam” musim ini.
”Target kami tetap tidak akan berubah. Kami tetap ingin mempertahankan gelar,” kata pelatih Bhayangkara FC Simon McMenemy, Kamis (22/3), di Jakarta. Ia merasa percaya diri karena sudah mendapatkan beberapa pemain baru. Salah satunya adalah striker asal Serbia, Nikola Komazec.
Meski demikian, tidak mudah bagi pelatih asal Skotlandia itu untuk mencapai targetnya. Lawan-lawan mereka juga telah banyak berubah. Apalagi mereka tetap akan dikuntit Persija Jakarta dan Bali United yang para pemainnya semakin berpengalaman karena bertarung di Piala AFC. Persija juga baru saja menjuarai Piala Presiden 2018.
Apalagi, klub-klub dengan sejarah besar, seperti Persebaya Surabaya, PSMS Medan, dan PSIS Semarang, kembali muncul setelah dipromosikan dari Liga 2. Artinya, musim ini akan semakin banyak pertarungan antarklub yang pernah berjaya pada era perserikatan.
Dengan komposisi peserta seperti ini, Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru (PT LIB) Berlinton Siahaan pun menjanjikan bahwa musim ini akan lebih semarak. ”Sebanyak 10 klub pernah menjadi juara di kompetisi kasta tertinggi Indonesia,” katanya.
Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi juga sependapat bahwa perjalanan musim ini terasa akan lebih baik daripada musim lalu. Namun, ia juga meminta PT LIB untuk terus memperbaiki kekurangan-kekurangan pada musim lalu agar kompetisi tetap lancar dan melahirkan bintang-bintang baru. (DEN/ECA)