JAKARTA, KOMPAS – Presiden Joko Widodo mengundang pemain Tim Nasional U-19 Egy Maulana Vikri ke Istana Merdeka, Jumat (23/3) pagi. Dalam pertemuan itu, selain menyampaikan rasa bangga dan apresiasi, Presiden juga mengharap Indonesia bisa melahirkan lebih banyak \'Egy\' lainnya.
Pertemuan berlangsung sekitar setengah jam. Seusai pertemuan, jam 10.30, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi yang mendampingi Presiden menerima Egy menyampaikan Presiden betul-betul menginginkan ada banyak \'Egy\' baru yang bisa menyusul dan bermain di luar negeri. Dengan demikian, para pemain Timnas memiliki pengalaman, pengetahuan, dan kedisiplinan tinggi serta membawa nama baik Indonesia.
“Pak Presiden juga menekankan agar pendidikan dan olahraga harus menjadi nomor satu,” kata Menpora Nahrawi.
Pemerintah, menurut Nahrawi, mendukung dan memaksimalkan sekolah-sekolah sepak bola (SSB) termasuk SSB yang berada di kampung-kampung.
Tak hanya itu, klub-klub sepak bola harus memiliki akademi dan pelatih besertifikat. Dukungan juga diberikan untuk pertandingan-pertandingan sepak bola untuk anak-anak usia dini seperti Liga Kompas Gramedia U-14.
“Pondasinya di pembinaan usia dini. Egy salah satunya, role model hasil pembinaan usia dini, makanya kami support terus,” tambah Menpor.
Egy Maulana Vikri akan mulai menjadi bagian dari klub sepak bola Polandia Lechia Gdansk mulai 8 Juli 2018. Egy yang kelahiran Medan, 7 Juli 2000, itu memilih untuk bergabung dengan Lechia Gdansk setelah The Guardian memasukkan namanya sebagai salah satu dari 60 pemain muda paling berbakat dan berpotensi.
Egy yang mengaku gembira bisa bertemu Presiden Joko Widodo mengatakan, Presiden berpesan supaya dia terus belajar dan membuat orang Indonesia bangga. Dengan begitu, semakin banyak pemain yang meneladani.