Merekrut pemain asing berkualitas yang bisa menjadi salah satu motor kemenangan tim di Proliga memang tidak mudah. Alih-alih mendapat pemain bintang yang bersinar, tim justru ibarat membeli kucing dalam karung.
Manajer Jakarta Pertamina Energi Sutrisno memiliki pengalaman pahit saat merekrut salah satu pemain asing pada kompetisi 2017. Ia pun akhirnya memulangkan pemain asing itu karena ternyata sesampai di Jakarta tidak bisa bermain bagus.
”Setiap kali pemanasan dan latihan saja malas-malasan. Jadi, sebelum masuk ke kompetisi saya pulangkan,” kata Sutrisno yang akhirnya mendapat ganti, yaitu Regan Hood Scott (34).
Scott saat itu menjadi tandem bagi Anna Stepaniuk (24), pemain Ukraina yang memperkuat Pertamina Energi pada dua musim terakhir. Pada musim ini, Anna disandingkan dengan Kyla Elizabeth Richey (28) dari Kanada. Duet Kyla dan Anna membuahkan banyak kemenangan Pertamina Energi dan mengantarkan tim itu lolos ke babak empat besar Proliga 2018.
”Anna tidak hanya kampiun bermain, tetapi komunikasi dia juga bagus. Anna bisa membawa semangat dan kekompakan dalam tim. Dia tidak pernah menyalahkan teman jika ada yang bermain kurang bagus,” kata Sutrisno.
Dalam mencari pemain asing, biasanya tim memilih nama yang disodorkan oleh agen pemain. Setelah mengecek profil di internet, tim lantas melihat video pemain asing tersebut.
Pemilik klub Bhayangkara Surabaya Samator, Rasid Harsono, punya pengalaman tertipu oleh agen pemain. Ketika melihat profil pemain yang disodorkan melalui video, pemain asing itu kelihatan bermain sangat bagus sehingga Samator berani merekrutnya. Namun, di lapangan pemain asing itu justru sering cedera sehingga tidak bisa bermain optimal dan bagus.
”Ternyata, ya, itu video sudah lama. Sekitar 3-4 tahun lalu dia bermain,” kata Rasid.
Perekrutan pemain asing yang ternyata tidak sesuai harapan juga dialami Jakarta BNI Taplus. Musim ini mereka mengontrak Kremena Rumenova Kamenova (30) dari Bulgaria dan Karina Ocasio (32), si cantik dari Puerto Riko. Namun, kehadiran dua pemain asing itu tidak mampu membawa BNI Taplus lolos ke empat besar.
”Ya, memang sulit mendapatkan pemain asing yang bagus. Terkadang pemain yang kita incar tidak bisa dikontrak karena sibuk dengan kompetisi di negaranya sendiri,” kata Sufyedi, Manajer Jakarta BNI Taplus.
Di Proliga pemain asing dikontrak rata-rata senilai 30.000–40.000 dollar AS atau sekitar Rp 414 juta-Rp 552 juta. Mereka dikontrak untuk satu musim Proliga yang biasanya berlangsung 4 bulan. (IND)