Bukan hanya sebagai pengingat, logo dan maskot Asian Games 2018 merupakan lambang kekhasan Indonesia, negeri yang kaya dengan beragam suku bangsa, budaya, fauna, dan flora. Melalui logo dan maskot, Indonesia diperkenalkan kepada masyarakat dunia.
Semangat mengenalkan Indonesia terlihat pada desain logo Asian Games 2018. Logo yang dirancang perusahaan desain grafis Feat Studio itu terinspirasi dari bentuk oval atap Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, dengan simbol matahari Asian Games di tengahnya. Matahari mencerminkan sumber energi yang menyebar ke seluruh Asia. Adapun Stadion Utama GBK dipilih karena tempat tersebut menyimpan sejarah saat Tanah Air menjadi tuan rumah Asian Games 1962.
Warna pada logo pun mencerminkan kekhasan Indonesia. Paling tidak, ada 10 warna utama pada logo yang mewakili keberagaman Indonesia. Logo ini menggantikan logo sebelumnya yang mendapat penolakan dari masyarakat.
Kekhasan Indonesia pun kental terlihat pada tiga maskot Asian Games 2018 yang bernama Bhin-Bhin, Atung, dan Kaka, diambil dari semboyan ”Bhinneka Tunggal Ika”. Ketiganya terinspirasi dari fauna khas di tiga wilayah Indonesia: Bhin-Bhin dari hewan khas Indonesia timur, cenderawasih (Papua), Atung terinspirasi hewan khas Indonesia tengah, rusa (Bawean), dan Kaka dari hewan khas Indonesia barat, badak (Jawa).
Bhin-Bhin mengenakan rompi bermotif khas Asmat, Papua, Atung memakai sarung bermotif batik tumpal, Jakarta; dan Kaka mengenakan syal bermotif songket, Palembang. Inasgoc juga menampilkan kekayaan flora Indonesia berupa bunga melati (Jasminum sambac), padma raksasa (Rafflesia arnoldi), dan angrek bulan (Phalaenopsis amabilis). Tiga bunga khas Indonesia yang dinamai ”Puspa Indonesia” itu dijadikan motif turunan pada berbagai rancangan desain promosi Asian Games.
Hasil sayembara
Direktur LOG, City Beautification, and Actvation Departement Inasgoc TB Ade Lukman Djajadikusumah, di Jakarta, Kamis (22/3), mengatakan, logo dan maskot Asian Games 2018 adalah hasil karya anak bangsa setelah mengikuti sayembara yang diinisiasi Inasgoc dan Badan Ekonomi Kreatif pada 2016.
Sayembara diikuti 59 peserta dari sejumlah perusahaan desain grafis dan agensi iklan. Sebelas peserta lolos sayembara. Pada Juli 2016, Feat Studio diumumkan sebagai pemenang. ”Kami memilih karya mereka karena memiliki simbol-simbol yang bisa menceritakan Indonesia secara keseluruhan,” ujarnya.
Direktur of Communication Department Inasgoc Elwin Mok menyampaikan, Asian Games bukan hanya ajang olahraga, melainkan juga ajang promosi kekayaan budaya tuan rumah. Apalagi, Asian Games disiarkan ke seluruh Asia dan sebagian Eropa, Amerika, hingga Australia. ”Untuk itu, perlu mempromosikan kekhasan negara kita, antara lain lewat logo dan maskot,” ujarnya.
Maskot Asian Games 2018 ini bisa diperoleh di sejumlah stan resmi Inasgoc yang dibuka di sejumlah pusat perbelanjaan di Jakarta, yang resmi dibuka Jumat ini. (DNA/DRI)