JAKARTA, KOMPAS — Tim dayung Indonesia berhasil meraih dua medali emas dan dua perunggu pada Kejuaraan InterRowing dan Lomba Layar Internasional di Sydney, Australia, Senin-Sabtu (19-24/3). Meski hasil ini menjadi modal bagus untuk menghadapi Asian Games 2018, tim "Merah Putih" tidak boleh cepat berpuas diri.
Ardi Isadi, Ihram, Ali Buton, dan Ferdiansyah yang turun di kelas ringan empat pedayung putra (LM4-), dalam final yang menempuh jarak 2.000 meter, kemarin, menjadi yang tercepat dengan waktu 6 menit 9,40 detik. Mereka meraih emas dan mampu mengungguli tim kuat tuan rumah dari Swan River Composite-WAIS yang mencatat waktu 6 menit 11,16 detik.
Tim dayung Merah Putih lainnya yang terdiri dari Tanzil Hadid, Ardianto Suwarno, M Yakin, dan Riski Darmawan finis ketiga dengan selisih waktu kurang dari 2 detik dari tim tuan rumah yang meraih perak. Tanzil dan kawan-kawan mencatat waktu 6 menit 12,41 detik dan meraih perunggu.
Satu emas lain bagi Indonesia diraih dari nomor delapan pedayung putra (M8+) yang mencatat waktu 5 menit 59,82 detik. Mereka unggul atas dua tim kuat Australia, Mercantile Composite-NTC yang mencatat waktu 6 menit 2,20 detik dan UTS/Sydney University-NSWIS (6 menit 2,90 detik).
Adapun satu medali perunggu terakhir bagi Indonesia diraih empat pedayung scull putra yang terdiri dari Memo, Ginanjar Rudiana, Sulpianto, dan Kusmana. Mereka mencatat waktu 5 menit 52,77 detik atau tertinggal 6,6 detik dari juara tim Murray Bridge Composite-NTC (Australia). Perak diraih Sydney Composite-NTC (5 menit 47,49 detik).
Wakil Ketua Umum PB PODSI Budiman Setiawan mengatakan, uji coba di Australia sangat penting untuk mengasah mental dan fisik atlet menjelang Asian Games. "Australia mempunyai fasilitas, infrastruktur, dan budaya mendayung yang sangat bagus. Juara dunia dayung dan juara Olimpiade berasal dari Australia," katanya sebelum tim dayung Indonesia berangkat ke Australia.
Kejuaraan di Sydney diikuti sekitar 1.500 pedayung Australia. Mereka bersaing dalam 115 nomor perlombaan. Kejuaraan ini juga diikuti atlet asal Argentina, Hong Kong, Irlandia, Jepang, dan Vietnam. Atlet Irlandia, Gary dan Paul O\'Donovan, peraih perak Olimpiade Rio de Janeiro 2016, juga ikut dalam kejuaraan ini.
Pelatih dayung Indonesia Agus Budiaji, yang mendampingi para atlet di Australia, menilai tim Indonesia mampu bersaing dengan catatan waktu tim Merah Putih cukup baik. Namun, tim tidak boleh cepat puas dengan hasil uji coba di Australia itu. "Butuh kerja keras untuk mempertahankan medali emas ini di Asian Games. Perjuangan kami belum berakhir di sini," kata Agus, Sabtu (24/3).
Menurut dia, tim Merah Putih tidak mengalami kesulitan beradaptasi dengan arena di Australia. Apalagi, cuaca di Australia cukup baik dan hampir sama dengan kondisi di Indonesia. Hal itu menjadi keuntungan bagi tim Indonesia untuk menjalani perlombaan.
Tim putri
Torehan prestasi tim putra Indonesia di kejuaraan di Sydney belum bisa diikuti oleh tim putri Merah Putih. Peringkat terbaik yang diraih tim putri di final hanya di posisi kelima.
Bermain di kelas ringan empat pedayung scull putri, Chelsea Corputty, Yuniarti, Putri, dan Wahyuni kalah dari tim tuan rumah Australia yang berada di peringkat pertama dan kedua. Perahu tim Indonesia juga berada di belakang tim Vietnam yang menempati peringkat ketiga.
Setelah kejuaraan di Sydney, tim Indonesia akan kembali menjalani evaluasi dan latihan. Pada Mei-Agustus, mereka akan menjalani training camp dan uji coba di Eropa. (DNA)