Skuad ”Juku Eja”, julukan PSM, memetik tiga poin di Stadion Andi Mattalatta, Makassar, Sulawesi Selatan, setelah menggilas klub promosi PSIS Semarang, 2-0. Dua gol PSM diciptakan Willem Jan Pluim dan Rizky Pellu.
Memulai babak pertama, kedua tim langsung bermain menyerang. Namun, ini tak berlangsung lama karena PSM lebih cepat menguasai permainan. Beberapa kali tendangan pemain PSM membahayakan gawang PSIS. Pergerakan Jan Pluim juga merepotkan barisan pertahanan PSIS.
Pelatih PSM Robert Rene Alberts mengatakan, hasil ini sangat penting bagi tim karena menjadi kemenangan pertama di laga perdana. Namun, dia menyayangkan tiga kartu kuning bagi pemain PSM yang, menurut dia, tak seharusnya ada.
”Ini adalah laga pembuka dan kami memetik tiga poin. Ini sangat berarti untuk menyemangati tim. Saya mengapresiasi apa yang dilakukan para pemain, bagaimana mereka menyerang maupun bertahan. Saya berharap tim akan terus bermain lebih baik ke depan,” kata pelatih kelahiran Belanda itu.
Sementara itu, walau mengaku kecewa, Pelatih Kepala PSIS Vincenso Alberto Annese mengakui keunggulan skuad Juku Eja. ”Ini pertandingan awal yang cukup berat dan sayangnya kami tidak beruntung. Saya baru tiba di Indonesia dan langsung dihadapkan pada laga perdana kami. Tidak mudah untuk melawan PSM. Pemain sempat hilang fokus karena kehilangan peluang dan PSM cukup kuat menyerang. Pluim juga bermain cukup bagus dan merepotkan pemain kami,” ujarnya.
Pelatih asal Italia itu mengatakan, timnya sudah bermain cukup bagus dan solid, tetapi butuh kerja lebih keras untuk memetik poin pada pertandingan-pertandingan selanjutnya.
Persebaya vs Perseru
Pada laga lain di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Persebaya menang tipis 1-0 atas Perseru Serui berkat gol pemain serang gaek Robertino Pugliara. Gol itu lahir setelah Pugliara yang pernah bermain untuk Persija Jakarta, Persiba Balikpapan, PSM, Persipura Jayapura, dan Persib Bandung itu memanfaatkan bola tepisan kiper Annas Fitrianto. Pugliara melewati hadangan tiga pemain Perseru dan mencetak gol dari sisi kiri dalam kotak penalti.
”Gol itu membuat saya lega,” ujar Pelatih Persebaya Alfredo Vera yang pernah melatih Persipura.
Sebelum gol tercipta, Alfredo terlihat tertekan saat serangan bertubi-tubi anak-anak asuhnya gagal membuahkan hasil manis. Pada menit ke-65, Alfredo menarik penyerang Irfan Jaya dan memasukkan penyerang kreatif Ferinando Pahabol untuk menambah daya dobrak. Keputusan itu jitu sebab serangan Persebaya kian hidup dan lima menit kemudian berbuah gol. Pahabol merupakan mantan anak asuh Alfredo di Persipura.
Pelatih Perseru I Putu Gede mengakui tuan rumah layak menang sebab mendominasi laga. Apabila hasilnya seri, itu sudah capaian baik dan merupakan kejutan. ”Kami kurang beruntung,” ujar mantan pemain Persebaya itu. (REN/BRO)