JAKARTA, KOMPAS -- Pelari ultramaraton dan peserta Lintas Sumbawa 320 KM, Gatot Sudariyono, bertekad menyelesaikan lomba lari Kompas Lintas Sumbawa 320 Km. Lomba lari jarak jauh itu akan dilepas Kamis, 4 April 2018, di Pototano, Sumbawa, dan diperkirakan finis di Ndoro Canga, Dompu, Nusa Tenggara Barat, Sabtu, 7 April 2018.
Gatot bukan hanya berlari, melainkan dia akan berdonasi.
”Sekali lagi saya menyampaikan saya berlari di Lintas Sumbawa 320K, akan saya dedikasikan untuk Yayasan Jantung Indonesia (YJI) menggalang dana untuk operasi jantung bagi anak-anak dari keluarga tidak mampu,” tulis Gatot dalam pesan Whatsapp kepada saya hari Rabu.
Tujuh hari menjelang Kompas Lintas Sumbawa 329 kilometer, Gatot berkirim cerita dan pesan melalui WA kepada saya. Demikian cerita Gatot:
Lari dan Bercerita
Dari banyak penggiat lari, saya memperhatikan kesamaan mereka. Dari sana saya belajar banyak. Kebanyakan mereka adalah pencerita yang baik. Saya tidak tahu apakah kata pencerita adalah kata yang tepat. Kalau bahasa Inggris-nya mungkin disebutnya story teller.
Setelah satu event lari dari 10K, HM, FM hingga ultra, baik trail maupun road selesai, kita akan membaca banyak cerita bagaimana seru dan dramatisnya lomba yang baru selesai mereka ikuti di media sosialnya para pelari.
Sebagai storyteller, mereka tidak hanya bercerita tentang pengalaman dramatis saat berlari dan pertemuan mereka dengan sesama pelari, tetapi juga bercerita tentang persiapan dan hal-hal yang mereka kerjakan untuk recovery yang mereka lakukan.
Cerita setiap pelari adalah jatuh bangunnya fisik dan berbagai cedera, seperti blister, panas, dehidrasi yang dialami, dan bagaimana mengatasinya dengan semangat baja. Mereka terus berlari hingga mencapai garis finish. Sesudahnya adalah cerita glory pribadi ataupun komunitas. Saling mengucapkan selamat dan bertambah lagi koleksi finisher t-shirt dan medal yang bisa dibawa pulang ke rumah.
Bercerita dalam dunia lari adalah kesempatan mengajak sahabat kita yang belum berlari dan masih ragu. Bercerita juga menyampaikan bahwa seluruh pelari hero awalnya bermula dari zero. Dari para hero yang bercerita, kita akan mengetahui berbagai motivasi dan upaya yang dilakukannya sampai hari ini menjadi hero.
Dengan berlari dan bercerita, kita mengajak. Tanpa cerita kita tidak dapat membagi motivasi. Dan akhirnya dari bercerita akan kita dapatkan berbagi inspirasi.
Sekali lagi, saya menyampaikan, saya berlari di Lintas Sumbawa 320K, akan saya dedikasikan untuk Yayasan Jantung Indonesia (YJI) menggalang dana untuk operasi jantung bagi anak-anak dari keluarga tidak mampu.
Semoga sahabats berkenan berbagi untuk donasi di atas melalui link di bawah ini: