Evaluasi itu dilaksanakan di Mes Komando Marinir 2, Jakarta, Selasa (27/3). Kegiatan rutin yang dilaksanakan sejak 11 Februari tersebut kali ini diikuti oleh 13 atlet pelatnas. Jumlah peserta itu meningkat. Sebelumnya, evaluasi kedua pada 6 Maret hanya diikuti 11 atlet.
Dua atlet yang baru bergabung kali ini adalah Deni, lifter kelas 69 kilogram, dan Eko Yuli Irawan (62 kg). Eko baru bisa ikut serta sekarang setelah pulih dari tifus yang dideritanya sebulan sebelumnya.
Dari evaluasi ketiga, empat atlet mengalami perkembangan pesat, yakni lifter kelas 69 kg, Triyatno, yang total angkatannya meningkat 11 kg, yakni dari 312 kg menjadi 323 kg. Lalu, I Ketut Ariana (kelas 77 kg) yang meningkat 9 kg, dari 307 kg menjadi 316 kg. Kemudian, Muhammad Furkon (kelas 56 kg) yang meningkat 6 kg, dari 275 kg menjadi 281 kg, serta lifter putri Dewi Safitri (kelas 53 kg) meningkat 6 kg, dari 178 kg menjadi 184 kg.
Kendati ada empat atlet yang menunjukkan perkembangan positif, masih ada pula tiga atlet yang justru mengalami penurunan performa, yakni Surahmat (kelas 56 kg) turun 3 kg, dari 270 kg menjadi 267 kg. Total angkatan lifter putri Sri Wahyuni Agustiani (kelas 48 kg) turun 4 kg, dari 197 kg menjadi 193 kg, dan Acchedya Jagadhita (kelas 58 kg) turun 2 kg, dari 209 kg menjadi 207 kg.
Dua atlet lain juga mengalami penurunan dibandingkan dengan evaluasi pertama pada 11 Februari lalu. Mereka adalah lifter kelas 62 kg, Eko Yuli Irawan, turun 10 kg, dari 295 kg menjadi 285 kg, serta lifter kelas 69 kg, Deni, turun 9 kg, dari 320 kg menjadi 311 kg.
Secara keseluruhan, jumlah atlet yang mengalami penurunan jumlah angkatan tersebut lebih banyak daripada evaluasi kedua. Pada evaluasi kedua, atlet yang mengalami penurunan performa hanya dua, yakni lifter kelas 56 kg, Muhammad Furkon, turun 1 kg, dari 276 kg menjadi 275 kg, serta lifter kelas 53 kg putri, Dewi Safitri, turun 6 kg, dari 184 kg menjadi 178 kg.
Wakil Ketua Umum PB PABBSI Djoko Pramono menyampaikan, kondisi itu wajar karena atlet tidak selalu dalam kondisi optimal.
”Kendati demikian, ini menjadi bahan pertimbangan kami untuk terus meningkatkan kemampuan atlet. Kami yakin atlet bisa mencapai puncak performa pada Asian Games nanti,” tegasnya.
Jujitsu optimistis
Sementara itu, atlet jujitsu optimistis bisa meraih medali pada Asian Games 2018. Perkembangan yang ditunjukkan atlet berkat program pelatnas dapat menjadi modal penting para atlet untuk bertanding di Asian Games nanti.
Jujitsu menjadi salah satu cabang martial arts yang dipertandingkan pada Asian Games 2018. Cabang ini akan memainkan delapan nomor kategori newaza yang terdiri dari enam nomor kelas putra (-56 kg, -62 kg, -69 kg, -77 kg, -85 kg, -94 kg) serta dua nomor kelas putri (-49 kg dan -62 kg).
Newaza merupakan kategori pertandingan untuk teknik membanting dan mengunci. Saat ini pelatnas diikuti tujuh atlet putra dan tiga putri. (DRI/DD15)