JAKARTA, KOMPAS — Pengelola kompleks Gelora Bung Karno memastikan Stadion Madya dapat digunakan sebagai tempat kejuaraan nasional atletik yang akan berlangsung pada 6-11 Mei. Namun, pengelola belum menetapkan biaya sewa selama kejuaraan berlangsung.
Direktur Utama Pusat Pengelola Kompleks Gelora Bung Karno (GBK) Winarto, Sabtu (31/3), mengatakan, pihaknya mendukung penuh acara yang diadakan di kompleks GBK khususnya kejurnas atletik. Hal ini tidak terlepas dari tujuan utama kompleks GBK dibangun, yaitu untuk pembinaan olahraga.
Sebelumnya, kejurnas atletik terancam batal digelar di Stadion Madya karena Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PB PASI) mengeluhkan biaya sewa yang dinilai terlalu mahal, Rp 1,4 miliar selama enam hari.
Pihak pengelola GBK membantah telah menetapkan besaran biaya sewa. ”Sampai saat ini, kami belum menetapkan angka resmi untuk sewa Stadion Madya. Kami rasa tidak sampai miliaran rupiah karena risiko kerusakan stadion untuk kejurnas atletik tidak sebesar risiko saat menyelenggarakan pertandingan sepak bola,” ujar Winarto.
Menurut Winarto, angka biaya sewa baru bisa ditetapkan jika sudah terjalin komunikasi antara pihak pengelola dan penyelenggara, yakni PB PASI. Pertemuan antara pengelola dan penyelenggara kemungkinan baru akan diadakan pada Senin (2/4).
Komunikasi bertujuan menciptakan keterbukaan dan transparansi. Selain itu, biaya sewa juga dihitung berdasarkan rekomendasi pihak kontraktor.
”Dengan cara ini kami yakin dapat membentuk suatu perubahan baru agar setiap pemasukan dan pengeluaran dapat tertib dan teranggarkan secara baik. Selain itu, hal ini juga dapat menumbuhkan manajemen dari industri olahraga di semua cabang,” kata Winarto.
Direktur Pembangunan dan Pengembangan Usaha Pusat Pengelolaan Kawasan GBK Gatot Tetuko mengatakan, biaya sewa yang diperuntukkan sebagai jaminan kerusakan dan perawatan di kompleks GBK dipastikan naik tiga kali lipat seusai renovasi. Hal ini tidak terlepas dari kualitas arena dan biaya perawatan yang membutuhkan biaya mahal.
”Saat ini, biaya listrik Stadion Utama GBK saja sudah mencapai Rp 750 juta. Perawatan di dalam dan luar stadion juga diperhitungkan seperti kualitas rumput, kebersihan, dan jaringan Wi-Fi. Lonjakan biaya sewa juga berlaku untuk arena lain, termasuk Stadion Madya,” ujar Gatot.
Dayung
Dari cabang dayung, setelah merebut dua medali emas dan dua perunggu di Kejuaraan Dayung Internasional di Sydney, Australia, tim dayung Indonesia kembali berlatih di Pangalengan, Jawa Barat. Latihan difokuskan untuk membentuk daya tahan dan menambah kekuatan dengan cara berlatih mendayung jarak jauh. Latihan dilakukan di air menggunakan beban ataupun alat ergometer. (DD15/DNA)