Arsenal Fokus ke Eropa
Kemenangan telak atas Stoke itu menunjukkan sisi positif ”The Gunners”, yaitu ketajaman memanfaatkan situasi bola mati. Semua gol mereka di laga itu dicetak melalui bola-bola mati, yaitu penalti Aubameyang dan Alexandre Lacazette serta sepak pojok. Aubameyang lagi-lagi menjadi penyumbang gol.
Raihan tiga poin sekaligus menuntaskan dendam Arsenal atas tim tamu. Agustus lalu, The Gunners dibekap 0-1 di markas Stoke. Kekalahan pada awal musim itu memukul psikologis Arsenal sehingga mereka terus terseok-seok di papan tengah.
The Gunners kini bergeliat bangkit. Mereka kini meraih empat kemenangan beruntun, yaitu dua kali atas AC Milan (di Liga Europa) serta Watford dan Stoke di Liga Inggris. Pada empat laga itu, Arsenal juga selalu menang dengan margin keunggulan minimal dua gol.
Berkat kemenangan itu, The Gunners menjaga asa finis keempat di Liga Inggris. Arsenal, yang kini bercokol di peringkat keenam, memangkas selisih poin, yaitu menjadi lima, dari tim yang ada di atasnya, Chelsea.
Namun, selisih poin itu dapat kembali melebar jadi delapan poin jika ”The Blues” menaklukkan Tottenham Hotspur dalam derbi London yang digelar menjelang Senin dini hari WIB. Hingga akhir babak pertama, keduanya bermain imbang 1-1.
Tidak sedikit pengamat yang menilai kans Arsenal finis keempat dan kembali tampil di Liga Champions sangatlah sulit. Untuk itu, Arsenal dipandang perlu mengalihkan fokus ke kompetisi lain, yaitu Liga Europa, seperti halnya dilakukan Manchester United musim lalu.
MU juara Liga Europa musim lalu meskipun hanya finis keenam di Liga Inggris. Berkat trofi itu, MU berhak langsung tampil di Liga Champions musim ini. Adapun Arsenal saat ini berada di perempat final kompetisi itu.
The Gunners akan menghadapi wakil Rusia, CSKA Moskwa, di laga pertama perempat final Liga Europa, Jumat (6/4/2018). Laga ini diprediksi bakal berlangsung sengit karena ”dibumbui” memanasnya hubungan diplomatik Inggris dan Rusia.
Tak ayal, Manajer Arsene Wenger mengistirahatkan sebagian pemain pilarnya, seperti Henrikh Mkhitaryan, Laurent Koscielny, dan Granit Xhaka, pada laga kontra Stoke. Adapun kiper senior Petr Cech absen karena cedera.
Jadi, total ada tujuh perubahan di daftar pemain Arsenal yang dilakukan Wenger untuk laga itu. Rotasi pemain itu adalah yang terbesar yang dilakukan Arsenal di Liga Inggris sejak 2011, yaitu tepatnya di laga kontra Birmingham City. Saat itu, Wenger merotasi delapan pemain.
Wenger berharap timnya dapat tampil lebih bertenaga ketika menghadapi CSKA. Ia berambisi menjuarai Liga Europa. Trofi itu belum pernah dimenangi Arsenal. ”Saya belum pernah melihat manajer selapar dia, ingin terus menang,” kata Steve Bould, asisten manajer Arsenal.
Sementara itu, pemuncak klasemen Manchester City semakin mendekati trofi juara Liga Inggris seusai membekap Everton, 3-1, di Goodison Park, Minggu dini hari WIB. ”The Citizens” kini hanya butuh tambahan satu kemenangan untuk mengunci gelar juara.
Menariknya, gelar tim terbaik di Liga Inggris itu bisa diraih City dari rival terberat sekaligus klub sekota, MU. Kedua tim akan bertemu di Stadion Etihad, Sabtu (7/4/2018).
Skenario impian City
Pesta merayakan gelar juara di derbi Manchester itu menjadi skenario impian fans City. Mereka ingin mengulangi euforia pada 2012, yaitu ketika menjadi juara Liga Inggris dengan menyisihkan MU secara dramatis.
Ketika itu, kedua tim finis dengan poin identik, yaitu 89. Namun, City berhak menjadi juara di musim sangat sengit itu berkat keunggulan selisih gol atas MU. Gelar juara Liga Inggris pertama City dalam 44 tahun itu sekaligus mengakhiri era eks manajer Sir Alex Ferguson di MU.
Kota Manchester pun berubah menjadi ”biru”, menandai era baru kejayaan City. Tim asuhan Pep Guardiola itu dinobatkan sebagai ”tim penakluk” di Inggris seusai membekap Everton.
City menjadi tim ketiga dalam sejarah yang komplet menaklukkan seluruh atau 19 tim lainnya di Liga Inggris dalam satu musim kompetisi. Rekor mengilap itu hanya bisa diukir dua tim lain, yaitu Chelsea (musim 2015-2016) dan MU (2010-2011).
Aymeric Laporte, pemain baru City, bertekad menggenapi rekor itu dengan kemenangan dan pesta juara di derbi Manchester akhir pekan ini. ”Jelas (derbi) itu laga sangat penting. Saya kira, itu (pesta juara di derbi Manchester) adalah kesempatan sekali seumur hidup. Kami harus memanfaatkan peluang ini,” ujar bek tengah City itu.
Namun, ada satu hal yang bisa merusak skenario pesta ideal City itu. Konsentrasi The Citizens bakal terbelah mengingat mereka akan menghadapi Liverpool di perempat final Liga Champions pada Kamis (5/4/2018) dan pekan berikutnya. Duel ini tidak kalah penting dari laga kontra MU.
Untuk itu, Guardiola meminta para pemainnya mengalihkan fokus ke Liga Champions dan tidak memikirkan kapan trofi Liga Inggris diraih. ”Saya bisa memahami banyak orang kini membahas soal derbi kontra MU. Namun, satu-satunya hal yang ada di kepala saya saat ini adalah laga melawan Liverpool. Ya, jika tidak bisa juara (di derbi Manchester), kami masih punya enam kesempatan (laga) lainnya,” tutur Guardiola. (AFP/Reuters/JON)