Modal Besar Menuju Final
Dengan menyapu bersih tiga kemenangan, kedua tim mendapat keuntungan memasuki putaran kedua Empat Besar yang berlangsung di Solo, pekan depan.
Pada putaran kedua, empat tim putra dan empat tim putri kembali akan saling berhadapan. Dua tim teratas pada klasemen akhir lolos ke grand final di Yogyakarta, 15 April.
”Kami memang menargetkan meraih poin penuh pada putaran pertama ini agar di Solo bisa bermain lebih santai. Meski begitu, kami harus berlatih lagi dalam penerimaan bola pertama dan blok, yang menjadi kelemahan kami,” kata Pelatih Pertamina Muhammad Anshori.
Persaingan di Empat Besar, memainkan tiga laga ketat berturut-turut dalam tiga hari, cukup menguras kondisi fisik pemain. Menurut Anshori, tiga pemainnya mengalami cedera, termasuk spiker andalan Anna Stepaniuk yang mengeluh sakit di bagian pinggang.
Meski demikian, kapten Pertamina, Novia Andriyanti, mengatakan, timnya tidak akan bermain terlalu santai pada putaran kedua. ”Meski meraih hasil bagus di Malang, kami tidak akan melepas putaran kedua. Kami juga harus bisa sapu bersih,” katanya.
Pertamina memastikan poin penuh setelah pada laga ketiga mengalahkan pesaing terberat, Bandung Bank BJB Pakuan, lewat pertarungan empat set, 3-1 (25-22, 19-25, 25-15, 25-19).
Laga dua tim unggulan tersebut berjalan ketat pada set pertama. Kedua tim mengandalkan serangan dari spiker utama masing-masing, Aprilia Manganangdi kubu BJB Pakuan dan duo spiker asing Stepaniuk dan Kyla Elizabeth di tim Pertamina. Set pertama ini akhirnya dimenangi oleh Pertamina.
Ketatnya laga membuat Aprilia tak dapat melanjutkan pertandingan dan ditandu ke luar lapangan pada set kedua. Namun, tanpa Aprilia, para pemain BJB Pakuan justru banyak mendapat poin dari blok yang ketat dan mematikan. Sebaliknya, Pertamina justru terburu-buru dan banyak melakukan kesalahan.
Absennya Aprilia baru dirasakan BJB Pakuan pada dua set berikutnya. Spiker muda Ratri Wulandari yang diturunkan Pelatih Oktavian belum mampu mengimbangi penampilan Aprilia. Pertamina pun akhirnya merebut kemenangan ketiga.
Oktavian mengaku timnya terganggu dengan absennya Aprilia. ”Kami memang sangat bergantung pada Aprilia. Ratri baru berusia 15 tahun, mentalnya sebagai pemain muda masih belum siap,” katanya.
Oktavian berharap Aprilia dan kapten Wilda N Sugandi yang cedera engkel bisa pulih dalam sepekan ke depan agar dapat mengamankan posisi mereka di putaran kedua.
Ketat
Sukses tim putri Pertamina gagak diikuti rekan putra mereka. Putra Pertamina yang maju ke Empat Besar sebagai peringkat teratas klasemen reguler harus menyerah kepada Palembang Bank SumselBabel. Laga kedua tim yang memiliki kualitas sedikit lebih baik dari tim putra lainnya ini berjalan ketat. Meski memenangi dua set pertama, Pertamina kehilangan tiga set berikutnya dan kalah 2-3 (25-21, 26-24, 18-25, 17-25, 18-20).
”Kasus seperti ini terulang lagi. Ini penyakit kami. Setelah unggul di dua set awal, kami justru kendur di set akhir. Dengan hasil ini, kami harus merebut minimal dua kemenangan di Solo agar bisa lolos ke grand final,” kata Pelatih Pertamina Andri Widiyatmoko.
Sebaliknya, Pelatih Bank SumselBabel Samsul Jais, yang biasanya tampil tenang, terlihat meluapkan kegembiraan setelah anak asuhnya memastikan kemenangan.
”Alhamdulillah, kami bisa mengatasi momen saat tertinggal dan menyelesaikannya dengan baik. Kami sering melakukan kesalahan sendiri. Akhirnya kami fokus menguras stamina mereka dengan reli-reli panjang. Terbukti, kami bisa menang. Kerja sama adalah kunci kemenangan kami,” katanya. (DIA)