Kini, petinju Amerika Serikat, Deontay Wilder, yang mengincar semua sabuk juara milik Joshua. Sang jawara WBC itu tidak sabar untuk berada di satu ring bersama Joshua. Wilder, yang dijuluki ”The Bronze Bomber” karena tampil brutal dan agresif dalam setiap penampilannya, menginginkan pertarungan melawan Joshua dipercepat.
”Dia (Joshua) petinju paling buruk. Sangat buruk dan itu fakta. Dia belum mendapatkan lawan yang sesungguhnya,” kata Wilder melalui akun Instagram-nya.
Wilder juga menyebut Joshua sebagai perampok gelar setelah mengalahkan Parker di depan 78.000 penonton yang memadati stadion. Namun, Joshua yang menang angka melawan Parker enggan memberikan komentar balik.
”Saya tidak berbisnis omongan. Lebih baik saya pergi ke Amerika bersama (promotor) Eddie (Hearn) dan (pelatih) Rob (McCracken), lalu membuat kesepakatan pertarungan,” kata Joshua.
Hearn, promotor Joshua, juga siap mempertemukan Joshua dengan Wilder tahun ini. Namun, bisa jadi Joshua masih harus menyelesaikan pertarungan mandatori melawan petinju lain. Dalam hal ini masih ada Tyson Fury, mantan juara dunia WBO, yang mengincar Joshua. Sejak tidak aktif bertinju 2015, Fury menyatakan ingin kembali ke ring.
Hearn mengatakan, kesepakatan bisnis dengan pihak Wilder masih belum jelas. ”Jika pihak Wilder mau membuat kemajuan dan adil dalam kesepakatan, pertarungan akan terjadi tahun ini,” kata Hearn.
Sebelum menghadapi Parker, pihak Joshua sebenarnya lebih dulu mendekati Wilder, tetapi negosiasi terus berlarut dan belum mencapai kata sepakat.
Pertarungan terlama
Pertarungan penyatuan gelar melawan Parker merupakan pertarungan paling panjang dalam sejarah Joshua. Joshua, yang semula sesumbar bisa menghabisi Parker sebelum ronde ketujuh, harus menuntaskan pertarungan hingga akhir ronde ke-12. Tidak ada Parker yang tersungkur di atas kanvas.
Tiga hakim menyatakan Joshua menang mutlak, 3-0, atas Parker. Ini satu-satunya kemenangan angka yang diperoleh Joshua. Pada 20 pertarungan yang sudah ia jalani sebelumnya, Joshua selalu menang knock out (KO) atau technical knock out (TKO) atas lawan-lawannya. Kemenangan itu menambah rekam karier Joshua menjadi 21 laga dan belum pernah terkalahkan.
Adapun karier Parker ”tercoreng” dengan satu kekalahan dari 25 pertarungan yang dijalani. Sebelumnya, petinju Selandia Baru berusia 26 tahun itu belum pernah kalah dan telah membukukan 18 kemenangan KO.
”Saya dikalahkan oleh petinju hebat. Saya sangat terkesan dengan yang dilakukan Joshua. Dia memiliki pukulan yang bagus dan sulit untuk dibalas,” kata Parker seusai bertanding.
Ada klausul pertarungan ulang untuk Joshua dan Parker. Namun, tampaknya Hearn tidak tertarik untuk kembali mempertemukan Joshua dengan Parker. Dengan empat gelar yang disandang Joshua, Hearn lebih mengincar pertarungan lain yang akan lebih diminati penonton.
Sebut saja selain Wilder masih ada Alexander Povetkin yang menjadi lawan mandatori Joshua di WBA. Meski berusia 38 tahun, petinju Rusia ini punya rekam jejak cukup mengerikan. Ia baru sekali kalah dari 35 laga yang dijalani. Povetkin ikut tampil pada pertarungan Joshua-Parker dan ia menang KO atas David Price dari Inggris.
Pendukung kecewa
Meski memenangi pertarungan kemarin, banyak pendukung Joshua kecewa. Joshua dianggap tampil kurang menarik karena tidak mengeluarkan pukulan-pukulan telak. Joshua juga tidak mengeluarkan jab-jab keras yang menjadi andalannya saat menghadapi lawan yang sering bergerak mundur seperti Parker. Petinju dari Watford ini dikenal memiliki pukulan merusak dan mematikan.
”Tinju tidak selalu tentang pukulan keras dan brutal. Saya juga harus melihat bagaimana pukulan-pukulan lawan dan saya tidak mau terjebak dengan perangkap Parker,” kata Joshua.
Pelatih Joshua, McCracken, pun tetap memuji penampilan Joshua yang disebutnya matang. (REUTERS/AFP/IND)