LONDON, SENIN — Satu gelar masih tersisa sebelum Anthony Joshua benar-benar dinyatakan sebagai petinju terhebat di muka bumi. Setelah menyatukan koleksi gelar kelas berat WBA, IBF, dan IBO dengan gelar WBO yang direbut dari Joseph Parker, Joshua diprediksi bakal datang ke Amerika Serikat untuk melawan Deontay Wilder, pemegang gelar WBC.
Banyak pihak memprediksi Joshua akan datang ke AS untuk merebut gelar WBC yang tersisa. Gelar tersebut dipegang Wilder ”The Bronze Bomber” sejak 2015 ketika petinju kelahiran Alabama, AS, itu mengalahkan Bermane Stiverne.
Namun, Joshua menegaskan bahwa ia tidak berminat pergi ke AS untuk menantang Wilder. ”Kami bisa bertarung di London atau Cardiff,” kata Joshua dikutip dari Skysports.
Keengganan Joshua bertarung di AS itu dinilai bisa menjadi bumerang bagi kariernya. Analis tinju pada BBCSport, Mike Costello, menilai, Joshua harus berani menelan kebanggaannya sebagai orang Inggris untuk bisa mencapai level selanjutnya.
”Dia (Joshua) ingin menembus reputasi internasional dan namanya disejajarkan dengan petinju dunia lainnya sudah seharusnya dia pergi ke Amerika Serikat,” kata Costello.
Namun, pengamat tinju Steve Bunce berpendapat lain. Bunce merasa Joshua tidak punya nyali untuk ke AS dan bertinju di kandang Wilder yang dikenal sebagai petinju tanpa ampun. Dari petinju amatir peraih perunggu di Olimpiade Beijing 2008, The Bronze Bomber beralih menjadi petinju profesional yang sepanjang kariernya hampir selalu membuat KO lawan-lawannya.
Dari 40 lawan tandingnya, hanya Stiverne yang belum pernah tersungkur di kanvas pada pertarungan 2015. Namun, Stiverne akhirnya KO pada pertandingan mempertahankan gelar pada 2017. Rasio KO Wilder nyaris sempurna, yaitu 98 persen dengan 19 lawan di-KO pada ronde pertama. Sementara rasio KO Joshua 95 persen.
”Fakta ini bisa menjadi pertimbangan pihak Joshua untuk menolak bertanding melawan Wilder,” kata Bunce.
Jika Wilder terbukti lebih tangguh, dengan cepat semua gelar Joshua akan beralih ke pundak Wilder. Bunce memprediksi, Eddie Hearn, promotor Joshua, akan berusaha menunda pertarungan dengan Wilder.
Wilder, yang memegang gelar WBC selama tiga tahun, merupakan satu-satunya petinju Amerika yang menyandang gelar juara dunia di kelas berat setelah lowong selama sembilan tahun. Juara dunia terakhir dari AS adalah Shannon Briggs yang memegang gelar WBO pada 2006.
Joshua memang pantas miris karena ia baru satu tahun memegang gelar juara dunia. Meski ia bisa menyatukan empat gelar sekaligus, kemampuan Wilder mempertahankan gelar selama tiga tahun tidak boleh dianggap remeh. Kemampuan mempertahankan gelar ini setara dengan para legenda kelas berat, Mike Tyson, George Foreman, dan Rocky Marciano. (IND)