Spurs Patahkan Kutukan ”The Blues”
LONDON, SE
NIN — Tottenham Hotspur menjadi kebanggaan baru London seusai membekap tuan rumah Chelsea, 3-1, di Liga Inggris, Minggu (1/4/2018) malam. Kemenangan itu mematahkan tiga dekade kutukan Stamford Bridge atas tim ”Lili Putih”.
Spurs datang ke markas sang juara bertahan Liga Inggris dengan status inferior. Mereka selalu gagal menang di 27 laga sejak 1990 di Stamford Bridge. Spanduk raksasa bertulis ”kebanggaan London” yang dipasang fans Chelsea di tribune stadion kian mengintimidasi tim tamu.
Suporter ”The Blues” pun siap kembali berpesta merayakan dominasi panjangnya atas Spurs seiring terciptanya gol pembuka tuan rumah yang dicetak striker Alvaro Morata pada menit ke-30. Gol itu menjaga asa mereka finis keempat di Liga Inggris.
Namun, Spurs enggan menyerah. Mereka menunjukkan mental baja yang menjadi ciri khas sepanjang musim ini. Mereka balik menyengat The Blues melalui tendangan geledek Christian Eriksen dan dua gol Dele Alli.
Suporter Spurs pun menjadi hiruk-pikuk merayakan kemenangan historis itu. Terakhir kali mereka melihat kemenangan serupa di Stamford Bridge adalah ketika Gary Lineker, legenda Inggris yang saat ini menjadi pandit, masih membela Lili Putih.
”Sangatlah penting kami bisa menang di tempat ini setelah 28 tahun lamanya menanti. Ini hari yang menyenangkan untuk kami semua di tim dan fans. Saya sangat bangga,” ujar Manajer Spurs Mauricio Pochettino.
Kemenangan atas Chelsea itu sekaligus menegaskan Lili Putih tak tergantung Harry Kane. Sebelumnya menguat kesan bahwa Spurs sangat bergantung kepada striker yang diincar Real Madrid itu. Namun, Minggu, Kane duduk di bangku cadangan karena baru pulih dari cedera.
Kane baru turun ke lapangan pada menit ke-74 saat Spurs telah berbalik unggul 3-1 berkat sentuhan ajaib Eriksen dan Alli. Kedua gelandang serang itu menjadi tulang punggung kreativitas Spurs yang tidak kalah pentingnya dari Kane. Eriksen dan Alli berkontribusi pada 33 gol Spurs di Liga Inggris musim ini.
”Ia (Eriksen) adalah penyihir dengan bola sepak,” ujar Alli memuji Eriksen, yang menyumbang gol Spurs melalui tendangan keras dari jarak 23 meter.
Kemenangan itu membuat Lili Putih kian nyaman di peringkat keempat Liga Inggris dengan koleksi 64 poin dari 31 laga. Mereka berdiri lebih tinggi dari dua klub asal London lainnya, Chelsea dan Arsenal, yang masing-masing di peringkat kelima dan keenam.
Berbicara statistik, Spurs kini menjadi tim terbaik di Liga Inggris tahun 2018 dalam hal koleksi poin. Spurs mengemas 25 poin atau dua angka lebih banyak dari sang pemuncak klasemen, Manchester City. Ironisnya, The Blues berada di posisi terbuncit di jajaran tim enam besar dengan koleksi hanya 11 poin dari sepuluh laga sepanjang 2018.
Yang membuat fans Spurs kian bangga adalah Lili Putih selalu mengalahkan raksasa lainnya, seperti City, Arsenal, Liverpool, dan Manchester United, pada musim ini. ”Tak lagi terbantahkan, Spurs tim terbaik ibu kota (London) saat ini. Adapun Chelsea harus bercermin dan membangun ulang,” tulis The Telegraph.
Sebaliknya, bagi Chelsea, kekalahan itu memperkecil peluang mereka finis di peringkat empat besar sekaligus kembali tampil di Liga Champions musim depan. Menurut Forbes, Chelsea akan kehilangan potensi pendapatan 50 juta poundsterling atau nyaris Rp 1 triliun akibat kegagalan itu.
”Jika kembali gagal (tampil di Liga Champions), mereka harus mengibarkan bendera merah (finansial), alih-alih bendera biru,” tulis Forbes. (AP/Reuters/JON)