Pelatnas panjat tebing di Yogyakarta, misalnya, menargetkan dua medali emas dari nomor kecepatan (speed), terutama untuk individu putri dan beregu putri. Meski juga akan menurunkan atlet untuk bertanding pada nomor combined, fokus latihan lebih banyak untuk nomor speed.
”Fokus dalam artian sumber daya manusia, perhatian, lebih banyak kami alokasikan ke speed. Kalau untuk durasi latihan relatif sama. Memang nomor combined kami ikuti lebih ke regenerasi karena diikuti atlet-atlet muda,” kata Pelatih Kepala Tim Nasional Panjat Tebing Caly Setiawan yang dihubungi dari Jakarta, Rabu (4/4/2018).
Selain itu, 16 atlet putri dan putra yang akan bertanding di nomor speed akan mengikuti try out ke Rusia pada pertengahan April. ”Kami berangkat tanggal 17 April dan bertanding pada 21-22 April. Setelah itu akan memulai training camp pada 24 April-2 Mei. Setelah itu, kami langsung ke China untuk mengikuti dua seri kejuaraan dunia selama satu minggu berturut-turut,” kata Caly.
Optimisme timnas meraih emas dari panjat tebing mengacu pada capaian prestasi di Kejuaraan Asia 2017 di Teheran, Iran. Dalam kejuaraan itu, Indonesia meraih tiga emas dari individu putri, beregu putri, dan beregu putra. Selain itu, progres latihan atlet pelatnas juga semakin baik di nomor speed.
Secara terpisah, tim nasional menembak juga fokus pada nomor-nomor yang bisa memberikan medali. Mereka memprioritaskan delapan nomor, meliputi 10 meter rifle putra, putri, dan tim campuran; 10 m pistol putra, putri, dan tim campuran; 10 m target bergerak standar putra dan 10 m target bergerak kombinasi lari putra.
”Bentuk latihan saat ini masih periode persiapan khusus menuju target antara, pada kejuaraan dunia di Korea pada April ini. Dua bulan ke depan, kami juga sudah masuk pada kegiatan try out dan training camp,” kata Manajer Tim Nasional Menembak Robby Atmadja di Jakarta.
Senam
Dari pelatnas senam, atlet disiplin artistik dan ritmik tengah bersiap menjalani try out dan training camp. Disiplin ritmik akan mengikuti try out pada 27 April-3 Mei dalam kejuaraan senam ritmik Asia di Kuala Lumpur, Malaysia. Adapun artistik akan try out di Slovenia pada akhir Mei dan Turki pada Juni.
Tim nasional bola tangan juga terus berbenah di bawah kendali pelatih kepala asal Korea Selatan, Yoon Tae-Il. Saat ini, mereka tengah menjalani uji coba melawan tim-tim daerah. Pada Rabu siang, mereka menghadapi Jawa Barat. Setelah itu, mereka juga akan mengikuti try out ke Thailand pada 27 April-1 Mei.
Ditemui di pelatnas bola tangan di Tifosi Sport Center, Jakarta Timur, Yoon mengatakan, tim putra yang lebih banyak dia tangani semakin baik dalam gaya bermain dan jangkauan bola. Timnas bola tangan tidak menargetkan meraih medali dalam Asian Games 2018.
Pengurangan atlet
Pelatnas cabang bridge di Jakarta berencana mencoret 8 dari 32 atletnya pada akhir Mei. Ketua Umum PB Gabsi Eka Wahyu Kasih menyatakan, pengurangan itu dilakukan setelah 32 atlet pelatnas itu mengikuti uji coba di Turki, 17 Mei.
Salah satu atlet bridge andalan Indonesia, Hengky Lasut, menilai, sejauh ini kemampuan tim cukup berkembang di bawah asuhan pelatih asing asal Polandia, Krzysztof Martens.
”Krzysztof memang salah satu pelatih terbaik dunia yang memang sudah diakui negara-negara yang pernah ditanganinya, seperti Jerman, Austria, Belanda, juga Lebanon. Bahkan, 1999 lalu Krzysztof pernah menangani tim putri Indonesia,” tutur Hengky.
Dari Palembang, Sumatera Selatan, dilaporkan, dua dari delapan rangkaian kereta ringan (LRT) untuk mendukung transportasi Asian Games akan tiba di Palembang pada 12 April 2018. Selanjutnya akan dilakukan uji coba untuk memastikan sarana transportasi itu layak. (ZAK/NIC/RAM)