Bintang asal Portugal ini bisa melakukannya karena dirinya lebih dulu membentuk tubuhnya. Ia disiplin melatih otot-otot di bagian atas pinggang dan juga otot-otot kaki. Hasilnya, Ronaldo mampu menghasilkan daya lontar yang setara dengan kekuatan lompat seekor cheetah.
Transformasi tubuh pemain berjuluk ”CR7” ini akan terlihat jelas jika membandingkan dirinya saat ini dengan saat masih berseragam Manchester United tahun 2003. Sejak saat itu, ia terus membentuk tubuhnya dengan pola latihan keras, seperti yang dilakukan para pesepak bola Inggris pada umumnya.
Latihan keras menjadi gaya hidupnya. Peraih lima gelar Ballon d’Or itu, seperti dilansir Four Four Two, memaksa diri untuk melatih otot sejak bangun tidur di pagi hari. Lalu, ia mengombinasikan latihan lari dan beban untuk mempertahankan kekuatan dan stamina.
Latihan fisik tidaklah cukup. Ronaldo sangat ketat menjaga makanan yang masuk. Ia gemar makan buah, sayur, dan ikan segar untuk mendapat protein alami. ”Saya juga menghindari minuman beralkohol, minuman bersoda, dan makanan olahan,” katanya.
Untuk menjaga kebugaran dan ototnya yang sudah terbentuk, Ronaldo memaksa diri untuk tidur tidak larut malam. Ini tantangan berat karena godaan gaya hidup yang tidak sehat sangat dekat dengan seorang bintang.
”Selain melatih fisik, melatih pikiran juga sangat penting,” kata Ronaldo. Hal ini yang membuatnya bisa tetap disiplin melakukan gaya hidup sehat dan melawan diri sendiri.
Saat memiliki badan ideal, Ronaldo dengan mudah melatih berbagai tendangan, termasuk tendangan salto. Sehari sebelum menghadapi Juventus pada laga pertama perempat final Liga Champions, Ronaldo terlihat berlatih tendangan saltonya.
Mencengangkan
Hasilnya, Ronaldo mampu meloncat dengan ketinggian yang mencengangkan, yang membuat bintang NBA, LeBron James, ikut ternganga. Ia juga mampu mengukur waktu dengan sangat tepat sehingga dapat menyambut umpan Daniel Carvajal dengan sekali sentuh.
Kiper Juventus, Gianluigi Buffon, dan bek Andrea Barzagli hanya bisa terdiam melihat bola melayang masuk ke dalam gawang. Gol indah itu menjadi gol kedua Ronaldo ke gawang Buffon malam itu. Marcello kemudian melengkapi kemenangan Madrid menjadi 3-0.
Pelatih Real Madrid Zinedine Zidane hanya bisa melongo dan mengusap-usap kepalanya yang botak. Fans Juventus ikut berdiri dan bertepuk tangan. Malam itu, mereka menyaksikan sebuah pertunjukan spektakuler.
Meski melompat sangat tinggi, Ronaldo mampu mendarat sempurna dengan punggungnya. Kombinasi latihan otot dan teknik yang tepat membuat Ronaldo tidak cedera. ”Jika Anda kurang berlatih dan nekat mencobanya, punggung Anda bisa patah,” kata eks pemain sayap Everton dan Chelsea, Pat Nevin, kepada BBC.
Ronaldo mengaku sudah menunggu momen untuk bisa mencetak gol seperti itu. ”Saya pernah melakukan tendangan seperti ini sebelumnya, tetapi yang satu ini sangat spektakuler. Mungkin ini adalah gol terindah sepanjang karier saya,” katanya.
Para eks pemain dan pemain aktif yang pernah melakukan tendangan serupa sependapat dengan Ronaldo. Mereka membanjiri jagat maya dengan pujian. Di antaranya maestro tendangan salto asal Meksiko yang juga eks pemain Madrid, Hugo Sanchez.
Namun, ada pula seperti mantan pemain MU, Zlatan Ibrahimovic, yang sedikit ”meremehkan”. ”Gol yang indah, tetapi ia (Ronaldo) harus mencobanya dari jarak 40 meter,” kata Ibrahimovic seperti dikutip laman Daily Mail.
Ibrahimovic pernah mencetak gol dengan tendangan salto dari jarak 40 meter saat membela Swedia dalam laga persahabatan melawan Inggris tahun 2012. Waktu itu, Swedia menang 4-2 atas Inggris.
Meski tidak sejauh seperti yang dikatakan Ibrahimovic, gol Ronaldo tetap akan tercatat dalam sejarah sepak bola dunia. Apalagi, gol ini juga menambah penderitaan Juventus yang sudah sangat mendambakan trofi Liga Champions.
Dengan kebobolan tiga gol, Juventus menghadapi misi mustahil di Stadion Santiago Bernabeu, pekan depan. Mereka harus menang, 4-0, jika ingin lolos ke babak semifinal. (AP/AFP/REUTERS/DEN)