Roma berhasil memaksa Barcelona bermain di bawah standar permainan terbaik mereka. Tidak seperti biasanya, Barcelona tidak bisa mengorganisasi serangan dengan baik. ”Bahkan, Lionel Messi terlihat kehilangan ritme. Ia sedikit lebih baik pada babak kedua, tetapi tetap tidak bisa mencetak gol,” kata penulis sepak bola Spanyol, Andy West, kepada BBC.
Barcelona bahkan diuntungkan dengan dua gol bunuh diri pemain Roma, Daniele De Rossi dan Kostas Manolas. Barca baru benar-benar bisa mencetak gol melalui Gerard Pique pada menit ke-59 dan Luis Suarez pada menit ke-87. Roma hanya bisa membalas satu gol melalui Edin Dzeko pada menit ke-80.
Dengan penampilan seperti malam itu, Barcelona tidak punya jaminan bisa menjadi pesaing kuat juara Liga Champions jika berhasil lolos ke semifinal. Kandidat tim yang lolos ke semifinal, seperti Real Madrid, Bayern Muenchen, dan Liverpool, tidak bakal seperti AS Roma yang begitu murah hati.
”Kami melakukan beberapa kesalahan dan seperti tim lainnya, kami tidak bisa terus tampil bagus. Sepak bola adalah permainan kesalahan. Anda memaksa lawan melakukan kesalahan, sedangkan anda mencoba untuk tidak melakukan kesalahan,” ujar Pelatih Barcelona Ernesto Valverde.
Namun, Valverde juga menggarisbawahi bahwa dua pemain pilar mereka, Messi dan Sergio Busquets, belum lama pulih dari cedera. Kedua pemain itu belum bisa dipaksa untuk menampilkan permainan terbaik mereka.
Namun, Pique melihat Barcelona tidak sebegitu buruk. Mereka masih bisa menjalankan strategi yang membuat kubu Roma panik dan melakukan dua gol bunuh diri. ”Saya rasa ini bukan faktor keberuntungan. Gol bunuh diri itu terjadi karena kami bisa terus bermain di depan gawang mereka,” ujarnya.
Laga ini juga menjadi momen indah bagi Suarez yang bisa kembali mencetak gol di ajang Liga Champions sejak Maret 2017. ”Pada awal musim ini di La Liga, Suarez juga mengalami paceklik gol. Namun, sekarang dia sepertinya sulit dibendung,” ujar Valverde.
Runtuhnya tim Italia
Menipisnya peluang AS Roma untuk melaju ke semifinal juga mencerminkan kualitas tim-tim Italia yang terus menurun. Kans wakil Italia lainnya, Juventus, juga mengecil setelah kalah 0-3 dari Real Madrid.
Padahal, musim ini adalah pertama kalinya Italia bisa mengirimkan dua wakilnya ke babak perempat final Liga Champions dalam satu dekade terakhir. Kegagalan ini semakin melengkapi penderitaan publik Italia yang sebelumnya sudah kecewa karena tim nasional mereka tidak bisa lolos ke Piala Dunia Rusia 2018.
Namun, Pelatih AS Roma Eusebio Di Francesco mengatakan bahwa kegagalan mereka juga karena faktor eksternal, yaitu wasit. Di Francesco sangat kecewa ketika wasit tidak memberikan penalti ketika Dzeko dan Lorenzo Pellegrini dilanggar. ”Ini tidak adil karena kami sudah bermain bagus. Barcelona adalah tim yang sudah bagus dan tidak perlu lagi dibantu wasit,” kata Di Francesco. (AP/AFP/REUTERS/DEN)