Dalam laga semifinal IBL di GOR Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Kamis malam, Stapac mengalahkan Pelita Jaya, 69-58. Pahlawan Stapac malam itu adalah pemain center, Kore White, yang mencetak 20 poin.
Pada kuarter pertama, Stapac mendominasi permainan dengan langsung menekan sejak awal. Hasilnya, pemain Stapac mampu mencetak poin lebih dulu dan mengakhiri kuarter pertama dengan keunggulan 26-16. Kore White dan point guard Stapac, Dominique Williams, sama-sama tampil gemilang dengan mencetak 7 poin di kuarter ini.
Pemain Stapac lain yang tampil cukup baik di kuarter ini adalah Abraham Damar Grahita dan Vincent Kosasih yang masing-masing mencetak 5 poin dan 4 poin di kuarter pertama. Sementara itu, pemain Pelita Jaya yang mencetak poin terbanyak di kuarter ini adalah point guard, Wayne Lyndon Bradford, dengan 4 poin.
Di kuarter kedua, Pelita Jaya mulai tampil menekan. Hasilnya, mereka mencetak sejumlah poin lebih dulu dan mulai mengejar. Di kuarter ini, Wayne Lyndon tampil baik dengan mencetak 5 poin. Hasilnya, Pelita Jaya sempat memperkecil ketinggalan menjadi 31-28.
Namun, mendekati akhir permainan, Stapac kembali bangkit dan terus berupaya memperlebar selisih poin. Lewat 2 poin yang dicetak Dominique Williams disusul dua kali tembakan bebas yang sukses dieksekusi oleh Mei Joni di menit-menit akhir, Stapac menutup kuarter kedua dengan skor 40-30. Kontribusi terbesar untuk Stapac di kuarter kedua diberikan oleh Dominique yang mencetak 7 poin.
Di kuarter ketiga, permainan berlangsung kian ketat dan panas. Beberapa kali, pemain kedua klub terlibat perebutan bola yang sangat seru, bahkan hingga sejumlah pemain terjatuh ke lantai. Di kuarter ini pula, Kore White, yang memiliki tinggi lebih dari 2 meter, terjatuh hingga ke luar lapangan dan akhirnya menubruk seorang penonton yang duduk di barisan terdepan.
Di kuarter ketiga ini, Pelita Jaya memperkecil ketertinggalan, dari selisih 10 poin menjadi lima poin pada posisi 50-45.
Di kuarter terakhir, pertandingan kembali berlangsung ketat. Namun, Stapac lebih mampu menguasai permainan di menit-menit awal sehingga mereka dengan cepat memperbesar selisih skor. Stapac mengakhiri pertandingan dengan skor 69-58 setelah Mei Joni berhasil melakukan tembakan tiga angka di detik-detik akhir.
Kemenangan Stapac menjadi pengulangan atas kemenangan tim tersebut saat bertemu Pelita Jaya pada seri keenam IBL, 28 Januari 2018, yang juga digelar di GOR UNY. Saat itu, Pelita Jaya kalah 60-67.
Semifinal kedua
Meski meraih kemenangan pada laga semifinal di Yogyakarta, posisi Stapac untuk menapaki babak final belum aman. Sebab, tim itu masih harus melawan Pelita Jaya pada laga semifinal kedua yang akan digelar di Bandung, Sabtu (7/4/2018).
”Kami sebenarnya lebih agresif, tetapi di sisi lain, pertahanan kami kurang rapi sehingga mereka bisa melakukan banyak penetrasi,” kata Pelatih Pelita Jaya Johannis Winar.
Dia menambahkan, Pelita Jaya akan melakukan evaluasi agar bisa melakukan perbaikan dalam laga kedua semifinal.
Asisten Pelatih Stapac Antonius Ferry Rinaldo menyatakan, kunci keunggulan Stapac ada pada kemampuan tim untuk tampil agresif dan menekan sejak awal pertandingan. ”Ini yang membuat ritme permainan mereka (Pelita Jaya) tidak seperti biasa,” katanya. (HRS)