Menjadi tuan rumah ajang olahraga besar harus meninggalkan legacy (warisan) agar biaya yang dikeluarkan hingga triliunan rupiah tak sia-sia. Selain infrastruktur, warisan bisa berupa sumber daya manusia.
Untuk mewujudkan itu, Departemen Penyiaran Panitia Penyelenggara Asian Games Indonesia (Inasgoc) membuat ”Broadcast Legacy Programme”. Program yang melibatkan generasi muda ini bertujuan melahirkan anak-anak muda yang memiliki kemampuan dalam bidang penyiaran. Inasgoc bekerja sama dengan Universitas Binus, London School of Public Relations, Universitas Moestopo, STIKOM Interstudi, Universitas Indonesia, Universitas Multimedia Nusantara (Jakarta), UNIKOM, Universitas Padjadjaran (Bandung), Universitas Bina Darma, dan Universitas Sriwijaya (Palembang).
”Awalnya, kami memilih bekerja sama dengan universitas yang memiliki bidang penyiaran. Namun, dunia penyiaran juga membutuhkan orang yang jago di bidang keuangan, arsitek, dan lain-lain,” kata Direktur Departemen Penyiaran Inasgoc Linda Wahyudi.
Program ini mengusung dua kegiatan utama, yaitu kompetisi membuat film pendek (vignette) untuk mempromosikan Asian Games 2018 dan membuka kesempatan magang bersama tim host broadcaster, IGBS, selama pelaksanaan Asian Games.
Pemenang kompetisi vignette—yang bisa memilih salah satu dari empat tema: Unity in Diversity, Energy of Asia, The World is Watching, dan Preparing for Triumph—ini akan mendapat hadiah magang di sebuah rumah produksi di Inggris selama sepekan.
Karya yang dipilih akan disempurnakan dengan bantuan produser dan editor film asal Inggris untuk ditayangkan dalam acara khusus di Jakarta, 12 Mei, lalu disebar ke seluruh dunia untuk promosi Asian Games 2018.
Sementara itu, program magang menyediakan 11 posisi, di antaranya sebagai asisten kamera, audio, teknisi, informasi International Broadcast Center, dan logistik. Setelah sosialisasi di kampus dilakukan pada Januari 2018 dan pendaftaran daring ditutup pada 5 Februari, proses seleksi dan pengumuman yang berhak mengikuti magang dilakukan hingga April, setelah itu program pelatihan akan dimulai Juni.
”Kami berusaha agar Asian Games bisa meninggalkan legacy, yaitu anak-anak muda yang bisa menggantikan senior-senior mereka di bidang penyiaran,” kata Linda. (dna/iya)