”Kita harus sukses menyelenggarakan paralayang di Asian Games ini karena inilah untuk pertama kalinya paralayang hadir di Asian Games. Sukses di Asian Games ini bukan hanya akan semakin memopulerkan paralayang, melainkan juga membuka pintu bagi paralayang untuk masuk ke Olimpiade,” kata Ketua Federasi Olahraga Udara Asia (ASFA) Dr Mubarak Al-Suwailem, Jumat (6/4/2018), pada lokakarya persiapan panitia Asian Games 2018 untuk cabang paralayang yang berlangsung di Puncak, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Ketua Paralayang Indonesia Wahyu Yudha menyatakan, jumlah peserta yang mencapai 18 negara itu di luar perkiraan banyak orang. Bahkan, Dewan Olimpiade Asia (OCA) sejak awal mempertanyakan apakah cabang ini bisa diikuti minimal enam negara untuk bisa dipertandingkan di Asian Games.
Pertandingan paralayang menurut rencana akan digelar di Gunung Mas Puncak, Kabupaten Bogor, 20-29 Agustus. Cabang ini mempertandingkan nomor ketepatan mendarat dan lintas alam untuk putra dan putri.
Menurut Mubarak, aturan penyelenggaraan pertandingan paralayang di Asian Games mengacu pada peraturan di OCA. Dengan demikian, seluruh atlet yang bertanding serta perangkat pertandingan wajib memiliki lisensi yang dikeluarkan ASFA.
Pelatnas gulat
Secara terpisah, pemusatan latihan nasional (pelatnas) cabang gulat untuk Asian Games 2018 akan mengirimkan 18 atletnya berlatih di Bulgaria, 21 April-17 Juli. Dalam kurun itu, atlet juga akan mengikuti sejumlah kejuaraan di Eropa.
Pelatih kepala di pelatnas Gulat, Bunyamin, mengatakan, training camp di Bulgaria penting untuk mematangkan teknik dan mental bertanding pegulat. Selama ini mereka sudah menjalani pelatnas di Icuk Sugiarto Training Camp, Cisaat, Sukabumi, sejak Februari lalu.
”Kami harap dengan mengikuti training camp di Bulgaria, kemampuan atlet berkembang dan bisa memenuhi target prestasi untuk meraih satu medali emas Asian Games,” katanya.
Pelatih Malaysia
Federasi Hoki Indonesia merekrut mantan pelatih tim nasional hoki Malaysia, Lim Chow Cuan, untuk menggembleng tim Indonesia dalam persiapan Asian Games 2018. Kehadiran Chow Cuan diharapkan mampu memperbaiki performa tim hoki Indonesia sehingga bisa meraih target empat besar di Asian Games nanti.
”Target kami untuk sementara memang hanya masuk empat besar untuk putra dan putri karena di Asia banyak tim hoki kuat, seperti Malaysia, Korea, China, India, Pakistan, dan Jepang,” kata Yasser Arafat Suaidy, Sekretaris Federasi Hoki Indonesia.
Chow Cuan akan mendampingi atlet-atlet timnas hingga September mendatang. Selama sebulan terakhir, ia turut mengawasi ketat seleksi tim inti putra dan putri. Pemain yang terpilih akan dikirim menjalani pemusatan latihan di Malaysia, 19 April hingga 19 Mei.
”Malaysia dipilih karena memiliki tim yang kuat. Tim putra Malaysia berada di peringkat ke-12 dunia dan peringkat kedua Asia,” kata Yasser. Selepas dari Malaysia, tim akan kembali ke Indonesia dan berlatih selama satu bulan sebelum menjalani training camp di Korea Selatan, Juni-Juli. (OKI/NIC/IND)