Tim putra Palembang Bank SumselBabel secara meyakinkan meredam Pertamina Energi dengan skor, 3-0 (25-23, 25-19, 25-16). SumselBabel menguasai pertandingan sejak set pertama yang berlangsung ketat.
Pada set kedua, Pertamina Energi sempat bangkit memimpin perolehan poin 5-7, tetapi kemudian bisa dibalik oleh SumselBabel menjadi 12-11. SumselBabel tidak terkejar hingga menutup set kedua 25-19. Set ketiga, SumselBabel bertambah kuat, langsung unggul 4-0, dan mengakhiri dengan skor 25-16.
Kecerdasan Aji Maulana sebagai tosser dalam mengatur serangan membuat Pertamina Energi kelabakan membendung variasi serangan SumselBabel. Secara bergantian, spiker SumselBabel, Martin Nemec, Joao Gabriel, serta Sigit Ardian, menggempur Pertamina Energi.
”Aji sangat cerdas, artinya pola dan irama menyerangnya sangat-sangat tepat sehingga saat bola (serangan) variasi, lawan sulit mengeblok,” ujar Pelatih SumselBabel Samsul Jais.
Samsul mengatakan, setelah kalah dari Bhayangkara Samator pada laga pertama empat besar, ia menginstruksikan pemain harus memperbaiki penerimaan bola servis. Aji diinstruksikan harus bisa mengatur pola serangan.
”Ketika kami menerima bola servis lawan dan bola pertama asal naik, Aji harus bergerak ke bola itu. Sebelum melepaskan bola, Aji harus menentukan pola serangan, melihat di mana blok lawan yang lemah,” katanya.
Di sisi lain, ia juga meminta pemain membangun motivasi. ”Yang sangat berat ketika kalah dari Samator adalah membangun motivasi, daya juang. Kalau teknis, kita tahu digdayanya Pertamina seperti apa,” ujarnya.
Faktor mental
Pelatih tim putra Jakarta Pertamina Energi Andri Widiyatmoko menyebutkan, kekalahan tim disebabkan buruknya penerimaan bola servis. Kekalahan juga disebabkan faktor mental.
”Kami akan evaluasi dalam waktu semalam bagaimana caranya kondisi mental pemain harus dapat pulih. Peluang kami masih besar karena apa pun hasil skor besok melawan Samator, asalkan menang, kami akan masuk final,” katanya.
Pada laga lainnya, tim putra Bhayangkara Samator menaklukkan Jakarta BNI Taplus, 3-0 (25-21, 26-24, 25-22). Pada set pertama Bhayangkara Samator sudah menunjukkan dominasinya dengan terus memimpin perolehan poin. Bhayangkara Samator bahkan sempat meninggalkan BNI Taplus, 17-11. Kombinasi serangan oleh Reidel Alfonso Gonzalez Toiran, Yosvani Gonzalez Nicolas, dan Rendy Febriant Tamamilang menyulitkan kubu BNI Taplus. Sebaliknya, tim BNI Taplus kembali dililit masalah buruknya penerimaan bola. Beberapa kali servis Nicolas bahkan tidak bisa dikembalikan.
Pada set kedua, laga berjalan lebih ketat. BNI Taplus sempat berhasil membalik keadaan dalam perolehan poin. Sempat tertinggal pada awal set kedua 3-1, BNI Taplus bisa membalik perolehan poin menjadi 16-19. Namun, Samator berhasil mengejar dan membaliknya menjadi 24-22. BNI kemudian menyamakan menjadi 24-24. Namun, Samator berhasil merebut set kedua, 26-24.
”Peluang kami masih terbuka ke final. Tinggal satu pertandingan lawan Pertamina Energi besok, Minggu,” kata Nanang Masbudi, Manajer Surabaya Bhayangkara Samator, Sabtu.
Nanang mengatakan, tim akan bertarung layaknya partai final pada laga terakhir putaran kedua babak empat besar melawan Pertamina Energi. Sebab pertandingan itu akan menjadi babak penentuan lolos tidaknya Bhayangkara Samator ke final.
”Kalau kalah, peluang ke final tertutup sehingga bagi kami pertandingan besok adalah final,” katanya.
Di tim putri, Jakarta Pertamina Energi melenggang ke final setelah menundukkan Jakarta PGN Popsivo Polwan pada laga pertama dengan skor 3-0 (25-19, 25-18, dan 25-21), Jumat (6/4) malam. (RWN)