CHIANG MAI, MINGGU — Pecatur cilik Samantha Edithso (10) meraih medali emas kedua bagi tim Indonesia pada Kejuaraan Catur Remaja Asia 2018, Minggu (8/4/2018), di Chiang Mai, Thailand. Samantha meraih emas kedua pada kategori catur kilat atau blitz chess kelompok umur 10 tahun.
Pada catur kilat yang dimainkan dalam kejuaraan itu, setiap pecatur hanya diberi jatah waktu tiga menit dan tambahan dua detik untuk setiap langkah. Catur kilat mengharuskan pecatur berpikir dan melangkah sangat cepat. Pemain yang kehabisan waktu sebelum laga selesai akan dianggap kalah.
Setiap pemain harus bermain sembilan laga. Setiap kemenangan diberi satu poin, remis, 0,5 poin, dan kalah 0 poin.
Pada kategori catur kilat ini, Samantha mendapatkan 7,5 poin dan menjadi juara pertama. Samantha kalah satu kali dari Netta B Rianna dari India dan ditahan remis oleh HG Pragnya dari India.
”Pada laga yang kalah, posisi saya sebenarnya sudah bagus. Namun, saat berpikir bagaimana menyerang, eh, waktu saya habis,” kata Samantha.
Sampai laga kedelapan, Samantha berada di posisi empat besar dengan 6,5 poin. Posisi teratas ditempati pecatur Vietnam, Ha Khanh Linh Nguyen, dengan 7 poin.
Pada laga terakhir, Samantha bertanding melawan Nguyen dan menang sehingga menjadi juara. Nguyen harus puas di posisi kedua dan meraih perak.
”Saya sempat sedih karena remis dan kalah, tetapi saya terus berusaha menang. Yang mengalahkan saya justru kalah dua kali sehingga terlempar dan posisi saya bisa naik dan akhirnya juara,” kata Samantha.
Emas Samantha yang pertama direbutnya pada kategori catur cepat atau rapid chess kelompok umur 12 tahun.
”Hasil yang diraih Samantha sudah sesuai harapan kami. Dia adalah pecatur andalan Indonesia di masa depan,” kata Kristianus Liem, Ketua Bidang Pembinaan Prestasi Persatuan Catur Seluruh Indonesia (Percasi).
Secara total, Indonesia meraih dua emas sampai saat ini. Jumlah itu dinilai sudah cukup baik karena hanya mengirim enam pecatur. India mengirimkan 102 pecatur, Vietnam 86 pecatur, dan China 66 pecatur.
”India, China, Vietnam, dan Filipina membina pecatur mereka dengan sangat serius. Percasi juga akan memberikan pelatih terbaik bagi para pecatur terbaik dan mengirim mereka ke turnamen-turnamen yang berat agar lebih terasah,” kata Eka Putra Wirya, anggota Dewan Pembina Percasi.
Catur standar
Pada kategori catur standar, para pecatur sudah memasuki babak kedelapan pada Sabtu (7/4). Empat dari enam pecatur Indonesia masih menempati posisi 10 besar.
Dita Karenza di posisi keempat dengan 6 poin, Aditya Bagus Arfan di posisi kelima dengan 6 poin, Samantha di posisi keenam dengan 5,5 poin, dan Nur Aini Rashid di posisi kesembilan dengan 5 poin.
Dita berpeluang menjadi juara jika memenangi laga kesembilan melawan Aakansha Hagawane dari India, dengan catatan Nia Vesal Hamedi dari India tidak menang pada laga kesembilan.
Sementara itu, Aditya berpeluang menembus tiga besar jika menang atas Bardiya Daneshvar dari Iran. ”Kami berharap Dita, Aditya, dan Samantha menang pada laga terakhir dan meraih medali bagi Indonesia,” kata Eka. (ECA)