Gol itu lahir lewat skema serangan balik cepat dan kerja sama apik ”Laskar Antasari”. Setelah digempur bertubi-tubi oleh barisan Bajul Ijo, pemain Barito Putera menguasai bola. Sayap serang sekaligus kapten Samsul Arif menerima umpan dan dengan cepat menggiring bola sampai sisi kiri sektor pertahanan tim tuan rumah.
Sebelum dihentikan oleh bek Mokhamad Syaifuddin, Samsul mengirim umpan silang akurat ke sisi kanan dan disambar Paulo yang menusuk dari lini kedua. Kiper Persebaya, Miswar Saputra, tak mampu membendung bola sambaran kaki Paulo yang mengubah skor menjadi 1-2 dan bertahan sampai laga selesai.
Dalam laga yang cenderung keras itu, Persebaya dan Barito Putera sama-sama bermain agresif. Tuan rumah dominan, dengan 66 persen penguasaan bola, dan melepaskan 10 tendangan, tetapi hanya satu yang tepat ke gawang. Sementara Barito melepaskan tiga kali ancaman.
Mental pemain Barito juga kuat. Mereka tetap tampil solid di tengah tekanan berisiknya Bonek, pendukung militan Persebaya. Kedisiplinan dalam bertahan dan efektif saat menyerang balik menjadi kunci kemenangan Barito.
Barito yang diasuh oleh mantan bintang dan pelatih Persebaya, Jacksen F Tiago, sempat tertinggal karena gol gelandang bertahan Persebaya, Abu Rizal Maulana, di menit ke-17. Abu bekerja sama apik dengan Nelson Alom.
Namun, keunggulan itu runtuh dalam 10 menit. Pelanggaran oleh Osvaldo Haay membuat Barito mendapat tendangan bebas yang diambil oleh bek Nazar Nurzaidin. Tendangan bebas yang mengarah ke jantung pertahanan Persebaya itu disambar melalui sundulan oleh gelandang dan Douglas Pecker untuk menyamakan kedudukan 1-1.
Seusai pertandingan, Jacksen mengatakan, kemenangan itu sesuai harapannya. ”Persebaya tidak kehilangan karakter permainan yang berani dan menyerang, tetapi kami hari ini seperti tidak melakukan kesalahan dan mampu memanfaatkan kelemahan mereka,” ujarnya.
Pelatih Persebaya Alfredo Vera mengatakan, kekalahan ini menjadi pil pahit yang harus diterima tim asuhannya. Gol Paulo diakui merupakan skema serangan balik yang cepat dan sulit dicegah.
Alfredo akan membenahi skema kerja sama dalam menyerang dan bertahan sehingga penampilan Persebaya di laga mendatang lebih baik.
Kemenangan perdana
Pada laga lainnya di Stadion Gelora Bandung Lautan Api, Persib Bandung memetik kemenangan perdana. Skuad ”Maung Bandung” melibas Mitra Kukar 2-0. Kehadiran Pelatih Mario Gomez untuk pertama kalinya dalam laga Liga 1 melecut semangat pemain Persib yang tampil dengan beberapa pemain mudanya.
Tanpa Gomez, Persib dibuat tak berdaya di dua laga sebelumnya. Di laga pertama, Persib ditahan PS Tira 1-1, kemudian takluk 1-3 dari tuan rumah Sriwijaya FC.
Saat melawan Mitra Kukar, gol pertama Persib lahir lewat sepakan Jonathan Bauman pada menit ke-53. Pemain asal Argentina itu memanfaatkan kemelut di kotak penalti lawan yang bermula dari sepak pojok Supardi Nasir di sisi kanan. Delapan menit berselang, Persib menggandakan keunggulan lewat tendangan bebas Oh In-kyun yang gagal ditepis kiper Mitra Kukar, Yoo Jaehoon.
”Kami hanya mengumpulkan satu poin dari dua laga awal. Dengan kemenangan ini poin kami menjadi empat. Ini membuat kami lebih nyaman menghadapi laga selanjutnya,” ujar Gomez.
Mitra Kukar sebenarnya memberikan perlawanan sengit di babak pertama. Pada menit-menit awal, Persib kesulitan membongkar pertahanan skuad ”Naga Mekes”.
Pelatih Mitra Kukar Rafael Berges Marin mengakui keunggulan Persib. ”Lawan meningkatkan tekanan di babak kedua dan sukses membuat dua gol. Kami harus berbenah untuk mendapat hasil lebih baik,” ujarnya. (TAM/BRO)