JAKARTA, KOMPAS — Malaysia batal mengikuti turnamen Piala Anniversary yang digelar PSSI pada 27 April hingga 3 Mei 2018 di Stadion Pakansari, Bogor. PSSI pun memiliki dua opsi lawan pengganti yang lebih tangguh, yaitu Uzbekistan atau Senegal. Salah satu dari mereka akan bergabung bersama Bahrain dan Korea Utara.
Turnamen persahabatan ini digelar untuk merayakan ulang tahun PSSI yang ke-88. Pada awalnya, lawan yang akan datang, seperti Malaysia, Bahrain, dan Korea Utara, dijadikan representasi kekuatan tim Asia Tenggara, Timur Tengah, dan Asia Timur di turnamen berformat setengah kompetisi ini.
Namun, Malaysia meminta PSSI menunda jadwal turnamen karena mereka juga punya program lain. PSSI menolak permintaan itu dan memutuskan untuk cari pengganti.
”Antara Uzbekistan dan Senegal, PSSI cenderung memilih Uzbekistan sebagai pengganti,” kata Pelaksana Tugas Ketua Umum PSSI Joko Driyono di sela diskusi ”Tantangan PSSI di Tahun 2018”, Kamis (12/4/2018), di Jakarta.
Menurut Joko, Uzbekistan sebagai juara Piala Asia U-23 tahun 2018 di China, Januari lalu, akan menjadi lawan tangguh. Kehadiran mereka bisa menambah pengalaman tim nasional Indonesia yang sedang bersiap menghadapi Asian Games 2018.
Joko menjelaskan bahwa Piala Anniversary ini memiliki dua misi penting, yaitu menyiapkan skuad timnas dan menguji coba stadion untuk Asian Games. Semula, turnamen ini akan menggunakan Stadion Pakansari, Stadion Patriot Chandrabhaga (Bekasi), Stadion Wibawa Mukti (Cikarang), dan Stadion Si Jalak Harupat (Bandung). Akan tetapi, demi alasan efisiensi, Joko mengatakan bahwa hanya Stadion Pakansari yang akan digunakan.
”Selain efisiensi, arena yang telah siap juga hanya Pakansari,” kata Joko.
Melalui turnamen itu, Joko berharap skuad ”Garuda Muda” asuhan Pelatih Luis Milla bisa semakin solid. Di Asian Games nanti, target timnas cukup berat, yakni menembus semifinal.
Sekretaris Kementerian Pemuda dan Olahraga Gatot S Dewa Broto, yang juga mengikuti diskusi pada Kamis kemarin, mengatakan, target tersebut cukup realistis. Pasalnya, kekuatan dan kualitas para pemain masih jauh tertinggal dengan negara unggulan di Asia Timur atau Asia Tengah.
”Setiap cabang di Asian Games pasti ingin juara dan mendapat medali, tetapi sepak bola Indonesia memang masih tertinggal,” ujar Gatot.
Menjaga kebugaran
Untuk itu, selain menjalani turnamen persahabatan, Joko meminta klub-klub Liga 1 ikut menjaga kebugaran para pemain. Hal ini perlu dilakukan karena pemain timnas akan memiliki jadwal yang sangat padat dan fokus mereka terbelah untuk klub dan timnas.
”Pemain harus tetap memprioritaskan timnas daripada klub,” ujar Joko.
Pada Senin (23/4), tim Garuda Muda akan kembali berkumpul menjalani pemusatan latihan tahap keempat di Jakarta. Di setiap akhir pemusatan latihan, timnas diupayakan dapat menjalani uji coba dengan melawan tim-tim tamu.
Pada Maret lalu, timnas uji coba melawan Singapura U-23. Bulan ini, Piala Anniversary akan menjadi alat ukur kekuatan timnas. (DD15/DEN)