JAKARTA, KOMPAS - Pemerintah akan mengkaji arena menembak untuk Asian Para Games 2018 yang ada di sekitar Jakarta. Pemilihan arena di sekitar Jakarta lebih memungkinkan ketimbang menggunakan Lapangan Tembak Senayan, Jakarta.
Arena Lapangan Tembak Senayan perlu renovasi cukup besar agar bisa digunakan untuk Asian Para Games pada 6-13 Oktober 2018. Proses renovasi sulit dilakukan mengingat sempitnya waktu jelang Asian Para Games. Di sisi lain, tidak ada aturan yang mendukung untuk melakukan renovasi di arena tersebut.
Sekretaris Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) Gatot S Dewabroto, di Jakarta, Senin (16/4/2018), mengatakan, pemerintah membentuk tim lintas entitas, antara lain beranggotakan wakil Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kementerian PUPR), Kemenpora, dan Panitia Penyelenggara Asian Para Games Indonesia (Inapgoc). Mereka bertugas mengkaji arena yang layak untuk pertandingan menembak Asian Para Games 2018.
Ada tiga tempat yang dianggap memungkinkan, yakni Lapangan Tembak Senayan, Markas Kopassus Cijantung, Jakarta Timur, dan Markas Divisi Infanteri 1 Kostrad, Cilodong, Depok, Jawa Barat.
Atas berbagai pertimbangan, dua arena di sekitar Jakarta, yakni Markas Kopassus Cijantung dan Markas Kostrad Cilodong, dinilai paling memungkinkan. Hal itu karena hanya butuh renovasi kecil agar layak digunakan pada Asian Para Games, terutama bagi atlet berkursi roda.
Dua alternatif itu bisa dipakai walaupun pada Inpres Nomor 3 Tahun 2018 tentang Percepatan Pembangunan/Rehabilitasi Prasarana dan Sarana Olahraga serta Prasarana dan Sarana Pendukung dalam Persiapan Penyelenggaraan Asian Games dan Asian Para Games 2018 ditegaskan, penyelenggaraan Asian Para Games 2018 terpusat di Jakarta.
”Kita ambil perumpamaan Asian Games 2018 yang sesuai Inpres dilakukan di Palembang dan Jakarta, tetapi praktiknya juga di Jawa Barat. Namun, kelayakan dua arena menembak alternatif di sekitar Jakarta itu masih akan kami tinjau lebih lanjut pada Selasa ini,” kata Gatot.
Senayan sulit digunakan
Lapangan Tembak Senayan dianggap sulit digunakan. Arena ini butuh renovasi skala sedang hingga besar agar layak untuk Asian Para Games 2018. Dirjen Cipta Karya Kementerian PUPR Sri Hartoyo menerangkan, renovasi golongan tersebut butuh waktu pengerjaan paling singkat 4-5 bulan.
Hal itu belum ditambah masa tender guna pengadaan barang dan jasa mengingat proyek yang dikerjakan Kementerian PUPR harus melalui tahapan tersebut. ”Mempertimbangkan itu, sulit rasanya renovasi Lapangan Tembak Senayan selesai sebelum Asian Para Games dilaksanakan, 6-13 Oktober,” ujarnya.
Gatot melanjutkan, renovasi Lapangan Tembak Senayan pun tidak tertera dalam Inpres No 3/2018. Tanpa aturan jelas, tidak mungkin Kementerian PUPR melakukan renovasi. Jika dipaksa, itu bisa menjadi temuan Badan Pemeriksa Keuangan. ”Untuk mengubah inpres itu juga tak mudah. Setidaknya, butuh waktu 3-4 bulan,” katanya.
Sementara itu, Menpora Imam Nahrawi tetap akan mengupayakan Lapangan Tembak Senayan bisa digunakan. ”Kasihan kalau ada atlet (Asian Para Games 2018) yang harus bertanding jauh di luar Jakarta, terkucil dari teman-temannya di Jakarta,” ujarnya.
Ketua Inapgoc Raja Sapta Oktohari berharap agar semua pertandingan Asian Para Games 2018 diselenggarakan di Jakarta. Jika harus cari alternatif, minimal di sekitar Jakarta. Dia juga menolak wacana menggunakan arena menembak di Jakabaring, Palembang. (DRI)