SHANGHAI, MINGGU Kekalahan daya lari menjadi masalah yang sangat meresahkan tim Mercedes pada Formula 1 musim ini. Dalam tiga seri yang telah berlangsung, mobil-mobil Mercedes kehilangan dominasi yang sangat kuat pada musim lalu. Kondisi ini memaksa juara bertahan Lewis Hamilton harus berjuang lebih keras untuk meraih gelar juara.
”Sepanjang akhir pekan, kami tidak cukup bagus dalam segala hal. Pekan ini kami mungkin ketiga dan keempat (di belakang Ferrari). Karena itu, kami harus bertindak bersama-sama,” ujar pemimpin tim Mercedes, Toto Wolff, di laman F1, Minggu (15/4/2018), seusai balapan seri China.
Pada balapan seri ketiga itu, pebalap Mercedes difavoritkan meraih podium tertinggi. Status itu tak lepas dari dominasi Mercedes di Sirkuit Shanghai selama beberapa tahun terakhir. Akan tetapi, pada sesi kualifikasi, Hamilton sudah tertinggal 0,5 detik dari peraih posisi start terdepan, pebalap Ferrari Sebastian Vettel.
Saat balapan, Hamilton yang start dari posisi keempat juga bisa disalip pebalap Red Bull Max Verstappen dan tak bisa berbuat banyak untuk merebut kembali posisinya. ”Saya hari ini berada di tempat asing. Saya tidak punya daya lari. Saya hanya berusaha bertahan dengan apa yang saya punya,” ujar pebalap Inggris itu dikutip Motorsport.
Hamilton menyatakan tidak tahu bagaimana peluang Mercedes ataupun dirinya untuk meraih lagi gelar juara dunia pada musim ini, setelah Mercedes gagal memenangi tiga balapan di awal musim ini. ”Sejujurnya, saya tidak cukup yakin. Di depan kami ada pertarungan yang sangat sulit, khususnya terkait diri saya dan kami sebagai sebuah tim,” katanya.
”Kami telah tampil di bawah kemampuan dan hari ini adalah sebuah bencana bagi saya. Karena itu, saya harus berusaha, memahaminya, dan mengembalikan saya ke penampilan normal. Jika tidak, lebih banyak poin penting akan hilang lagi,” tutur peraih empat kali juara dunia F1 itu.
Ancaman Ferrari
Di tengah persaingan juara musim ini, pada level manajemen juga terjadi negosiasi alot antara tim dan manajemen F1. Ini terkait dengan rencana pemilik F1, Liberty Media, mengubah aturan F1. Ada lima area yang akan segera diterapkan, termasuk aturan mengenai mesin, pembatasan anggaran belanja tim, dan pembagian pendapatan di antara tim peserta.
Manajemen F1 telah menyampaikan usulan-usulan kunci pada pertemuan dengan 10 tim peserta F1 dan FIA, sebelum berlangsung balapan seri Bahrain, dua pekan lalu.
Berdasarkan usulan baru itu, bonus untuk Ferrari akan dikurangi dari 100 juta dollar AS (sekitar Rp 1,37 triliun) per tahun menjadi hanya 40 juta dollar AS (sekitar Rp 551 miliar), ditambah 10 juta dollar AS per tahun karena pabrikan Italia itu menjadi pemasok mesin. Anggaran belanja tim dibatasi 150 juta dollar AS (Rp 2,06 triliun) per tahun juga akan diberlakukan mulai 2021. Angka ini diyakini membuat Ferrari gerah.
”Kami mendapatkan usulan dari Liberty (Media) 10 hari lalu. Kami berharap bisa mengetahui rinciannya dan kemudian kami akan membuat pilihan untuk kepentingan Ferrari,” kata CEO Ferrari Sergio Marchionne dikutip Crash,Senin (16/4).
Ferrari masih berusaha mencari solusi atas masalah ini bersama Liberty Media. Jika buntu, Ferrari akan meninggalkan F1.
”Ini bukan ancaman, tetapi itu juga tidak berarti kami berhenti belanja. Banyak orang ingin pendekatan teknologi lebih minim, tetapi kami dan Mercedes ingin mempertahankan standar tinggi. Jika F1 lebih menjadi tontonan ketimbang olahraga, jika kita menuju ke arah balapan NASCAR, Ferrari akan pergi,” kata Marchionne menegaskan. (OKI)